Text
DISERTASI: LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN BONE (Studi Peran Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim Raja Bone Ke-XXXII)
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana lembaga pendidikan Islam
pada masa Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim Raja Bone Ke-XXXII? Pokok
masalah tersebut selanjutnya dipecah ke dalam beberapa submasalah atau
pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana peran Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim
dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam di Kerajaan Bone?, 2) Bagaimana
lembaga pendidikan Islam pada masa Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim?,
Bagaimana ragam faktor pendukung dan penghambat pengembangan lembaga
pendidikan Islam di Kerajaan Bone?
Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan dengan pendekatan penelitian
yang digunakan adalah: metodologis, pedagogik, dan historis. Adapun sumber data
penelitian ini adalah kalangan keluarga Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim, tokoh
adat, budayawan Kabupaten Bone, dan tokoh masyarakat yang hidup semasa dengan
Andi Mappanyukki. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Teknik pengolahan data
pertama dilakukan kegiatan pengolahan (data processing), lalu dilakukan kegiatan
mengedit (editing) data dan memberi kode (coding). Data yang diolah kemudian
dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Andi Mappanyukki Sultan
Ibrahim dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam di Kerajaan Bone di
antaranya adalah membentuk organisasi sosial keagamaan, mencerdaskan kerajaan
Bone, mendirikan lembaga pendidikan Islam, dan memperbaiki struktur kerajaan
Bone. Pendidikan Informal pada masa Andi Mappanyukki berlangsung dengan baik.
Adapun lembaga pendidikan Islam formal yang dikembangkan adalah al-Madrasah
al-Amīriyyah al-Islāmiyyah Watampone, sementara lembaga pendidikan Islam
nonformal adalah pengajian di Masjid Tua (al-Mujahidin), Masjid Raya Watampone,
Masjid Cabalu, Masjid Palakka, Masjid Macege, Masjid Awangpone, Masjid
Cenrana, dan Rumah Ulama. Pengembangan lembaga pendidikan Islam pada masa
Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim didorong oleh beberapa faktor, di antaranya
adalah sikap fanatik para raja-raja terdahulu terhadap Islam, lahirnya Madrasah
Arabiyah Islamiyah (MAI) Wajo, kehadiran ulama lokal dan luar daerah. Namun
terdapat pula faktor penghambat di antaranya adalah masih ada peninggalan
kepercayaan masyarakat dahulu, kurangnya SDM, adanya intimidasi dari pihak
Belanda maupun Jepang serta mahalnya biaya pendidikan.
Penelitian tentang peninggalan-peninggalan masa lampau atau lazim disebut
budaya masa lampau, merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas manusia pada zamannya. Untuk itu, penelitian tentang
lembaga pendidikan Islam pada masa kerajaan Bone tentunya bisa dijadikan sebagai
bahan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang berkenaan dengan keadaan dan
situasi daerah tersebut. Kepada pemerhati budaya dan sejarah lokal terutama
generasi muda, mahasiswa, dan pelajar diharapkan melanjutkan pengkajian dan
penulisan sejarah daerah sebagai bahan pelajaran bagi generasi yang akan datang.
Tidak tersedia versi lain