Text
DISERTASI: RELIGIOSITAS MUSLIM TIONGHOA DI MAKASSAR
Pokok masalah dalam disertasi ini adalah bagaimana religiositas muslim Tionghoa di Makassar?. Permasalahan tersebut kemudian dijabarkan dalam beberapa submasalah, yaitu: pertama, bagaimana sejarah kehadiran muslim Tionghoa di Makassar?, kedua, bagaimana pemahaman dan pengamalan Islam muslim Tionghoa di Makassar? ketiga, bagaimana respons masyarakat Makassar terhadap keislaman muslim Tionghoa?. Tujuan penelitian ini ialah menjelaskan kehadiran muslim Tionghoa di Makassar, menjelaskan pemahaman dan pengamalan Islam serta menjelaskan respons masyarakat terhadap keislaman muslim Tionghoa di Makassar.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah teologis, sosiologis dan historis. Subjek penelitian ialah muslim Tionghoa yang terdiri dari muslim Tionghoa totok dan peranakan, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo, Pengurus Masjid Cheng Hoo, serta warga Makassar dari kalangan masyarakat umum, pemerintah daerah, akademisi, muballig, pengurus masjid dan organisasi kemasyarakatan. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa muslim Tionghoa telah menetap di Makassar pada awal abad XVI. Penentuan masa ini berdasarkan peralihan rute pelayaran perdagangan setelah jatuhnya Malaka pada 1511 oleh bangsa Eropa yang awalnya melalui Malaka kemudian beralih melalui Makassar. Pemahaman dan pengamalan Islam muslim Tionghoa berlandaskan pada monoteisme yang merujuk pada al-Qur’an dan Sunnah. Muslim Tionghoa berupaya menghindari praktek-praktek keagamaan yang sinkretik terutama berkaitan dengan tradisi leluhurnya. Dalam memahami Islam mereka menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Keberagamaan muslim Tionghoa Makassar bersikap terbuka terhadap pluralitas sosio-keagamaan, bahkan mengikuti mainstream umat Islam Makassar. Kecendrungan tersebut melahirkan varian keagamaan ke dalam dua kelompok yaitu muslim taat dan muslim nominal. Masyarakat Makassar mengapresiasi kehadiran muslim Tionghoa. Hal itu ditandai dengan dukungan fisik dan non-fisik serta keikutsertaan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang digagas oleh muslim Tionghoa, demikian pula sebaliknya. Pola keberagamaan muslim Tionghoa yang terbuka sebagai salah satu ciri inklusifitas memberikan pengaruh positif terhadap pola interaksi yang dibangunnya dengan masyarakat Makassar termasuk Tionghoa nir-Islam.
Penelitian ini memiliki implikasi bahwa keberagamaan muslim Tionghoa di Makassar bisa menjadi salah satu alternatif dalam pembinaan keagamaan berbasis masyarakat lokal. Pembinaan keagamaan bagi muslim Tionghoa masih perlu diintensifkan dengan menekankan pada materi-materi dasar dan praktis yang dapat menunjang peningkatan pemahaman dan pengamalan agamanya. Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk terjadinya akselerasi keberagamaan di kalangan muslim Tionghoa di Makassar
Tidak tersedia versi lain