Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin - Hacked By OreoGans

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of DISERTASI: KEPEMIMPINAN DI KERAJAAN BALANIPA DALAM
PERSPEKTIF SOSIAL POLITIK ISLAM
Penanda Bagikan

Text

DISERTASI: KEPEMIMPINAN DI KERAJAAN BALANIPA DALAM PERSPEKTIF SOSIAL POLITIK ISLAM

A. NURKIDAM - Nama Orang;

Kepemimpinan sosial-politik di Kerajaan Balanipa sangat dipengaruhi sejarah terbentukannya dan hubungan dengan beberapa kerajaan-kerajaan besar yang ada di Sulawesi Selatan, juga terpengaruh dengan penetrasi yang dilakukan bangsa penjajah ke tanah Mandar. Penelitian ini menggunakan konsep kepemimpinan kerajaan dengan pendekatan sejarah, waktu kolonialisasi serta masuknya paham Islam di beberapa kerajaan di Sulawesi Selatan. Dengan Menggunakan beberapa teori sejarawan, seperti Ahmad Sewang, Muhammad Daud Amin, Edwar Polinggomang dan beberapa kajian Naskah Kuno tentang mandar dan kerajaan Balanipa, seperti: Lontar to Napo, Luaor dan Mandar Balanipa.
Penelitian ini merupakan penelitian grounded research, yaitu berupa penelitian sejarah yang berupaya menggali kembali data serta sumber-sumber sejarah baik yang tertulis dalam beberapa buku dan naskah klasik seperti naskah Lontarak tanah Mandar, dan secara tutur, berupa cerita-cerita dan persaksian oleh para tokoh sejarah di tanah Mandar dan banyak mengetahui tentang sejarah kerajaan Balanipa. Untuk mengkaji tentang kepemimpinan di kerajaan Balanipa perspektif Islam dan Sosial Politik, tentunya perlu pemetaan sumber dan data yang diperoleh, sehingga diperoleh kemudahan dalam membacanya. Salah satu metode pemetaan data dan sumber dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode heuristik, berupa mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah dan mengklasifikasinya menurut jenisnya, berdasarkan sifatnya yang terdiri dari sumber primer dan sekunder. Adapun yang merupakan sumber primer dalam penelitian ini berupa buku-buku sejarah tentang kerajaan Balanipa, sebagian naskah klasik Lontarak, dan beberapa penelitian terdahulu yang relevan seperti: Muhammad Amir, “Gerakan Mara‟dia Tokape di Mandar”, Ahmad Asydi, “Balanipa Mandar Kemarin, Hari ini, dan Esok”, Muhammad Aswan, “Hubungan Politik Mandar dengan Bone”, Syah Azis, “Lontarak Pattodioloang di Mandar, Jilid I,” Bahtiar, "Kerajaan Sendana: Kindo Persekutuan Pitu Babana Binanga dan beberapa penelitian dan referensi lainya. Sementara sumber primer adalah berupa hasil wawancara dan tutur sejarah yang diperoleh dari beberapa tokoh masyarakat dan turunan pelaku sejarah yang masih hidup.
Hasil analisis menunjukkan bahwa wacana mengenai sejarah kerajaan di Mandar dimulai dari terbentuknya kerajaan Balanipa pada pertengahan abad ke-16, sekalipun terdapat suatu kerajaan besar yang menonjol sebelumnya yaitu Kerajaan Passokkorang (di Mapilli, Polman) dan Kerajaan Baras (di Pasangkayu, Mamuju Utara). Adapun penobatan raja sebagai pemimpin serta pengangkatan Raja di kerajaan Balanipa, memiliki syarat-syarat yang ketat, salah satunya aalah untuk menjadi raja, wajib mewariskan suatu nilai tentang prinsip-prinsip kepemimpinan yang harus mendahulukan kepentingan rakyat terutama yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi, sosial kemasyarakatan, keamanan dan ketertiban masyarakat. Nilai kepemimpinan ini mulai meletakkan dasar-dasar kehidupan beragama karena Raja Balanipa Pertama, Daengta adalah raja yang pertama kali memeluk Islam.
Kepemimpinan politis berjalan di kerajaan Balanipa setelah dilaksanakannya muktamar Tammejarra I, maka di bagian pegunungan daerah Mandar terbentuk juga persekutuan tujuh buah kerajaan yang bernama Pitu Ulunna Salu. Secara politis, posisi Karua Tiparitti'na Uhai adalah sebagai penyokong atau penyangga Pitu Ulunna Salu, sementara pengaruh kepemimpinan Islami di kerajaan Balanipa diperoleh dari pengaruh dari kerajaan luar yang sudah memiliki perjanjian dan hubungan kerjasama, yaitu dari kerajaan Gowa, Luwu dan Bone. Dalam penelitian ini pula ditemukan bahwa kerajaan Balanipa di masa jayanya sudah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan kemasyarakatan yang merupakan dasar terlaksananya kepemimpinan sosial-politik di tanah Mandar, serta terjalinya hubungan bilateral, baik perdagangan dan pertukaran budaya, disinilah kepemimpinan di Mandar pertama kali bersentuhan dengan Islam
Key word: Kepemimpinan, Sosial Politik, Islam


Ketersediaan
#
Pascasarjana Belum memasukkan lokasi
80100308071
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Repair
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
900
Penerbit
PASCASARJANA UINAM : PEMIKIRAN ISLAM., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
900
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • DOWLOAD
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin - Hacked By OreoGans
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?