Text
TESIS: PERKEMBANGAN QIRA
Tesis ini adalah Perkembangan Qirā’at Sab’ah di Bima (Studi Historis), yang
memiliki empat tujuan penelitian, yaitu: 1) Menjelaskan sejarah awal masuknya qirā’at
sab’ah di Bima, 2) Menjelaskan proses penyebaran qirā’at Sab’ah di Bima, 3) Mencari
tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses penyebaran qirā’at Sab’ah di Bima, 4)
Menjelaskan tanggapan masyarakat tentang mempelajari qira>’at sab’ah di Bima.
Tesis ini menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian kualitatif
deskriptif dan menggunakan pendekatan historis, kemudian penulisan tesis ini dimulai
dengan tahap pengumpulan data (heuristik) melalui metode library research, dan field
research dengan mengadakan observasi, interview dan dokumentasi, kemudian data yang
terkumpul di olah dengan metode induktif, deduktif, dan komparatif.
Hasil penelitian didapatkan bahwa sejarah awal mula masuknya qirā’at Sab’ah
berawal dari masuknya islam di Bima. Pada masa tersebut yang mempelajari qirā’at
Sab’ah hanya orang-orang tertentu saja, yang memiliki keinginan sendiri. Imam yang
pertama kali atau biasa di bawakan yaitu Imam Ashim riwayat Hafs. Proses penyebaran
qirā’at Sab’ah dilakukan dengan dua cara yaitu pertama: sebelum di lombakan dalam
MTQ, dimana pada proses ini lebih kepada pemberian ilmu lansung antara guru dan
murid. Kedua: setelah dilombakan dalam MTQ, qirā’at Sab’ah mulai di pelajari kembali
oleh masyakat walaupun niatannya hanya untuk tampil dalam MTQ, Lambat laun
masyarakat tertarik untuk menggali ilmu tentang qirā’at Sab’ah secara terus menerus.
Akibat di lombakan cabang qirā’at Sab’ah ini, menyebabkan qirā’at Sab’ah tersebar
luas di seluruh daerah yang ada di Bima. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses
penyebarannya adalah TGH Husein, TGH Abubakar, TGH Yusuf, TGH Ramli, TGH
Ridwan, TG Jubair, TGH Adnin dan sekarang lebih banyak lagi tokoh-tokoh muda yang
berkecimpun di dalam bidang qirā’at Sab’ah karena sudah banyak pemuda-pemudi
bima yang sudah banyak kuliah di PTIQ dan beberapa juga kuliah di Al-Azhar Kairo
Mesir. Tanggapan masyarakat terkait qirā’at Sab’ah, pada saat pertama kali mendengar
bacaan tersebut sebagai orang awam menganggap bacaan tersebut sebuah bacaan yang
keliru. Waktu demi waktu pernyataan tersebut mulai reda dan bahkan hilang karena
masyarakat sudah terbiasa mendengarnya dalam penampilan qori’ pada saat MTQ.
Implikasi dalam penelitian ini adalah pembahasan mengenai qirā’at Sab’ah
merupakan pembahasan yang luas dan perlu dikaji secara mendalam oleh mahasiswa,
terkhusus bagi masyarakat Bima. Dengan melakukan pengkajian secara mendalam
terhadap qirā’at Sab’ah dapat menambah wawasan tentang ilmu tersebut. Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberi informasi kepada pembaca tentang sejarah
perkembangan qirā’at Sab’ah di Bima.
Kata Kunci: Sejarah, qirā’at Sab’ah, Bima
Tidak tersedia versi lain