Text
DISERTASI: Penyimpangan Seksual (LGBT) Perspektif Hadis Nabi saw
Penelitian disertasi ini dilatarbelakangi kembali maraknya fenomena dan pembahasan LGBT di berbagai belahan dunia. Pendukung LGBT bahkan secara terang-terangan melakukan upaya demi melegalkan kegiatan ini. Pro kontra LGBT dilihat dari berbagai prespektif pun seolah tidak ada habisnya. Di sisi lain, al-Qur’an sebagai petunjuk umat Islam telah mengatur mengenai perilaku ini, namun lebih pada penekanan azab dan hukumannya. Oleh karena itu, pembahasan hadis-hadis Nabi saw. diharapkan mampu menjelaskan dan melengkapi petunjuk Al-Qur’an dalam menyikapi LGBT dan menemukan solusi terbaiknya. Dengan tujuan ini, maka dirumuskan tiga pokok permasalahan yaitu pertama: bagaimana mengidentifikasi hadis-hadis Nabi saw terkait LGBT, kedua: bagaimana kualitas hadis-hadis Nabi saw. terkait LGBT, dan ketiga: bagaimana pemahaman hadis Nabi saw. Terkait LGBT dan solusinya.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan al-kutub al-tis’ah sebagai sumber data utama, dan kitab-kitab syarh{ al-h{adi>s\ dan kitab lainnya terkait tema penelitian sebagai sumber data pendukung. Adapun jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan verifikatif dengan menggunakan pendekatan multidispliner dan interkoneksi keilmuan.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa sekurang-kurangnya 16 hadis Nabi saw. dengan 79 jalur sanad membahas LGBT. Kualitas 16 hadis tersebut beragam, 7 hadis diantaranya berkualitas s{ah{i>h{, 3 berkualitas h{asan dan 6 berkualitas d{a‘i>f. Kandungan hadis-hadis tersebut tidak hanya berupa larangan secara umum terhadap orientasi dan perilaku LGBT, namun juga menyebutkan hukuman verbal berupa kecaman/laknat dan hukuman fisik berupa hukuman mati bagi pelaku homoseksual dan larangan masuk kerumah kaum muslimin bagi pelaku transgender. Meski demikian kajian terhadap hadis-hadis Nabi saw. secara komprehensif menunjukkan bahwa Nabi saw. tetap menerapkan tadarruj fi mauqi>f al-h{ukmi (tahapan dalam menerapkan hukum) serta memberikan solusi penanganan perilaku LGBT baik preventif maupun kuratif. Diantara solusi preventif Nabi saw. adalah melalui pendidikan seksual sejak dini, penjagaan fitrah seksual dan petunjuk dalam pergaulan, sedangkan solusi kuratif dengan memperbaiki pemahaman keagamaan, mencari lingkungan yang baik dan penyaluran kebutuhan biologis dengan cara menikah.
Hasil penelitian ini berimplikasi menjadi dasar pertimbangan dan kebijakan baik masyarakat muslim, pihak yang berwenang, dan pemerintah khususnya dalam menyikapi pelaku LGBT, sehingga tidak serta merta dalam menghakimi LGBT, namun ikut memikirkan tahapan-tahapan solusiny`a, sebagaimana dicontohkan Nabi saw. Adapun bentuk tahapan solusinya tersebut dapat dipahami secara kontekstual dan kondisional dengan memperhatikan sisi maslahat dan mudharat yang ditimbulkan.
Tidak tersedia versi lain