Text
DISERTASI: METODE SAFINATUL HUDA (SAFINDA) DALAM PEMBELAJARAN MENERJEMAHKAN AL-QUR'AN PADA MAHASISWA IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode Safinatul
Huda (Safinda) dalam pembelajaran menerjemahkan al-Qur'an pada mahasiswa IAIN
Fattahul Muluk Papua? Dari pokok masalah tersebut selanjutnya dikemukakan tiga
submasalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana penerapan pembelajaran
menerjemahkan al-Qur’an dengan metode Safinatul Huda (Safinda) pada mahasiswa
IAIN Fattahul Muluk Papua?, 2) Bagaimana hasil pembelajaran menerjemahkan al-
Qur’an dengan metode Safinatul Huda (Safinda) pada mahasiswa IAIN Fattahul Muluk
Papua?, dan 3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan metode Safinatul Huda (Safinda), dan solusi mengatasi faktor penghambat
dalam pembelajaran penerjemahan al-Qur’an pada Mahasiswa IAIN Fattahul Muluk
Papua?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualititatif dengan pendekatan penelitian
menggunakan pendekatan metodologis yakni fenomenologis dan pendekatan keilmuan
yaitu teologis normatif, yuridis normatif, pedagogis, dan psikologis. Adapun sumber
data penelitian ini adalah dosen pembina, mahasiswa, rektor, para dekan, dosen sejawat
di lingkungan IAIN Fattahul Muluk Papua, dan pengurus yayasan Safinatul Huda
(Safinda). Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan
melalui empat tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode Safiantul Huda
(Safinda) dalam pembelajaran menerjemahkan al-Qur’an di IAIN Fattahul Muluk Papua
meliputi: a) Perencanaan pembelajaran; b) Pelaksanaan pembelajaran. 2) Hasil
pembelajaran menerjemahkan al-Qur’an dengan metode Safinatul Huda (Safinda)
adalah mahasiswa mampu menerjemahkan al-Qur’an minimal setengah halaman dalam
sekali pertemuan setiap minggu dan mampu mengidentifikasi nahu sarafnya. 3) Faktorfaktor
pendukungnya adalah dosen menyampaikan materi secara bertahap dan didukung
dengan media pembelajaran sehingga mahasiswa mudah menerjemahkan al-Qur’an.
Faktor penghambat: (a) Alokasi waktu yang terbatas; (b) Banyaknya yang belum lancar
membaca al-Qur’an; c) Kurangnya Dosen Pembina; d) Rendahnya minat dan motivasi
mahasiswa.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Pihak kampus: (a) Menambah jumlah
Dosen Pembina metode Safinatul Huda (Safinda); (b) Menambah alokasi waktu
pembelajaran; (c) Memberikan sertifikat kepada mahasiswa yang memiliki kompetensi
dalam menerjemahkan al-Qur’an; d) Mewujudkan Lembaga Pusat Studi al-Qur’an. 2)
Pihak Dosen: (a) Meningkatkan motivasi dosen sebagai Dosen Pembina dan memotivasi
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran menerjemahkan al-Qur’an; (b) Dosen
pembina melakukan kerjasama dengan stakeholder IAIN Fattahul Muluk Papua untuk
memaksimalkan penerapan metode Safinatul Huda (Safinda) dalam pembelajaran
penerjemahan al-Qur’an. 3) Pihak Mahasiswa: (a) Mahasiswa memiliki kesadaran yang
tinggi untuk mengikuti pembelajaran penerjemahan al-Qur’an dengan metode Safinatul
Huda (Safinda) ini karena bukan hanya sekedar belajar semata tetapi merupakan ibadah.
Tidak tersedia versi lain