Text
DISERTASI: MODEL IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI PERGURUAN TINGGI (Studi di IAIN Fattahul Muluk Papua)
Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan pola penanaman nilai-nilai multikultural berdasarkan keragaman; (2) mendeskripsikan proses implementasi penanaman nilai-nilai multikultural; (3) menjelaskan dampak penanaman nilai-nilai multikultural bagi etnis Orang Asli Papua (OAP) di IAIN Fattahul Muluk Papua, dan (4) mengidentifikasi tantangan penanaman nilai-nilai multikultural di kampus tersebut atas isu-isu multikulturalisme di masa depan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interdisipliner. Untuk membahas rumusan masalah digunakan pendekatan educative-socio-psychologic. Sumber data terdiri atas data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumentasi, penelusuran referensi dan Focus Group Discussion (FGD). Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci dengan menggunakan panduan tema untuk mendeskripsikan fenomema sesuai latar penelitian. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu kondensasi data, penyajian data, simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pola penanaman nilai-nilai multikultural di IAIN Fattahul Muluk Papua berdasarkan keragaman (etnis, budaya, bahasa, asal daerah) diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip nilai right to culture, prinsip recognition sebagai pelestarian kebudayaan, prinsip nilai learning to live together dan prinsip nilai cultural pluralism; kedua, proses implementasi penanaman nilai-nilai multikultural di kampus tersebut melalui (a) tataran konseptual diwujudkan melalui perencanaan dan perumusan visi, misi, dan tujuan yang tersosialisasikan kepada civitas akademik; (b) tataran institusional diterapkan melalui integrasi dan internalisasi nilai untuk membentuk academic culture; (c), tataran operasional meliputi pelaksanaan kurikulum multikultural (riil dan hidden curriculum) dan kegiatan akademik (PBAK, KKN Nusantara, kegiatan di UKM) dan non akademik dengan pelibatan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan aksi sosial; (d) tataran arsitektural diwujudkan melalui pembentukan lingkungan fisik yang berbasis multikultural dan polarisasi hunian asrama; ketiga, dampak penanaman nilai-nilai multikultural bagi mahasiswa etnis Orang Asli Papua adalah tumbuhnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, berakulturasi dengan budaya yang ada, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal dan bisa menjadi teladan bagi kelompoknya; keempat, tantangan yang dihadapi adalah ekstrimisme agama, kesenjangan sosial, dan keragaman adat dan identitas budaya lokal. Model implementasi penanaman nilai-nilai multikultural di institusi ini menganut model Multikultur Akomodatif Struktural (MAS) dengan Instruktur Rekan Sejawat sebagai bentuk pengembangkan nilai-nilai kebersamaan atas dasar saling membutuhkan, bersifat inklusif dengan berparadigma multikultural-profetik (prophetic-multicultural).
Implikasi penelitian ini bahwa: 1) secara personal, kepada siapapun untuk mendesiminasikan nilai-nilai multikultural dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai pencerahan dalam kehidupan secara pribadi dan sebagai dorongan penguatan sosial; 2) secara institusi, perlunya dibentuk lembaga kajian multikulturalisme untuk mengantisipasi tantangan masa depan dengan membangun kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga terkait; 3) Akhirya dengan kajian pendahuluan ini kiranya akan bisa dikembangkan kajian-kajian lanjutan dengan tema/perspektif multikultural dalam rangka memperkuat Indonesia menghadapi tantangan global masa depan.
Tidak tersedia versi lain