Text
DISERTASI: Studi Maani al-Hadis Terhadap Hadis-Hadis Prediktif Dan Implementasinya Dalam Konteks Kekinian
Tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan hadis-hadis prediktif di
bidang politik, ekonomi dan sosial, kemudian mengkritik otentisitasnya,
menganalisis kandungan dan implementasinya dalam konteks kekinian. Kajian ini
berawal dari permasalahan: bagaimana otentisitas hadis-hadis prediktif, bagaiman
kandungan dan implementasinya dalam konteks kekinian?.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, menggunakan metode tahli>li dan
tehnik interpretasi tekstual, intertekstual, dan kontekstual dengan pendekatan
multidisipliner, yaitu pendekatan teologis normatif, historis, sosiologis, dan
antropologis. Penelitian ini tergolong library research, data dikumpulkan dengan
mengutip, menyadur, dan menganalisis dengan menggunakan analisis isi (content
analysis) terhadap literatur yang representatif dan mempunyai relevansi dengan
masalah yang dibahas, kemudian mengulas dan menyimpulkan.
Sebelum mengkritik otentisitas hadis-hadis berdasarkan kaidah kesahihan
hadis, terlebih dahulu melakukan takhri>j al-hadi>s\ dengan menggunakan beberapa
kata kunci dari ciri hadis prediktif, yaitu: sayaku>nu, saya’ti>, al-sa>‘ah, zama>nun,
yu>syiku al-umam, dan d}uyyi‘at. Langkah ini dilakukan dengan melalui CD
Program hadis Mau>su>‘ah al-h}adi>s\ al-Syari>f dan al-Maktabah al-Sya>milah.
Setelah mengetahui kualitas hadis sebagai hadis sahih, maka dilanjutkan drngan
studi ma‘a>ni> al-hadis untuk mengetahui kandungan hadis dan implementasinya
dalam konteks kekinian,
Dengan takhri>j al-hadi>s\ yang dilakukan, ditemukan sebanyak 476 riwayat
hadis yang di dalam matannya terdapat lafal prediktif, dan terekam dalam al-kutub
al-tis’ah. Kedelapan hadis (berkaitan dengan: politik, ekonomi, dan sosial) yang
dipilih untuk diteliti, dinyatakan berkualitas s}ahih. Sementara itu, berdasarkan studi
ma‘a>ni> al-hadi>s\, dipaahami bahwa, di bidang politik, Nabi saw. mengingatkan
pentingnya kualitas sinergisitas umat Islam dalam menghadapi berbagai bentuk
provokasi (wahn) yang mengancam persatuan dan kesatuan umat Islam.
Demikian juga, bagi penguasa, agar tidak berlaku sewenang-wenang,
menghindari kebobrokan moral, menegakkan sifat adil dan amanah dalam rekrutmen pejabat yang professional untuk menghindari terjadinya kerusakan,
bahkan kehancuran tatanan kehidupan masyarakat. Di bidang ekonomi, Nabi
saw. memprediksi akan terwujudnya kemajuan di bidang transportasi dan
keamanan yang berdampak pada kemajuan ekonomi dan peningkatan
kesejahtraan masyarakat. Mencari harta dengan tidak peduli halal atau haram
adalah keserakahan yang akan merusak berbagai dimensi kehidupan, di antaranya
dimensi ekonomi individu dan masyarakat. Di bidang sosial, memprediksikan
adanya perubahan orientasi kehidupan sosial dan terjadinya kerusakan moral
yang merupakan akibat dari berkurangnya kepedulian umat terhadap nasehat
(ilmu) ulama, karena itu hendaknya para ulama memerankan diri sebagai solusi
dan rujukan utama dalam semua persoalan hidup umat.
Tidak tersedia versi lain