Text
TESIS: PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII-7 DI SMP NEGERI 1 ALLA KEC. ALLA KAB. ENREKANG
Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mengkaji jenis kesulitan belajar peserta didik
dan upaya mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas VIII-7 di SMP Negeri 1
Alla, 2) Mengkaji proses pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mendiagnosis
kesulitan belajar peserta didik kelas VIII-7 di SMP Negeri 1 Alla, dan 3) Mengkaji
hasil proses pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mendiagnosis kesulitan
belajar peserta didik kelas VIII-7 di SMP Negeri 1 Alla Kecamatan Alla Kabupaten
Enrekang.
Metodologi penelitian ini adalah field research dengan jenis penelitian
bersifat kualitatif yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Alla kecamatan Alla
kabupaten Enrekang. Pendekatan yang digunakan ialah dengan pendekatan studi
psikologis dan paedagogis. Adapun sumber data penelitian ini ialah guru bimbingan
dan konseling, wali kelas VIII-7, wakasek urusan peserta didik, kepala sekolah, dan
empat orang peserta didik, serta orang tua peserta didik. Selanjutnya, metode
pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dan
dokumentasi. Lalu, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui
tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian proses pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik kelas VIII-7 di SMP Negeri 1 Alla
yaitu: 1) Jenis kesulitan belajar dalam hal ini permasalahan belajar peserta didik
kelas VIII-7 yaitu ketidakmampuan belajar dan lambat belajar.2) Proses pelaksanaan
bimbingan dan konseling seperti melakukan observasi, memeriksa siswa, dan
mewawancarai orang tua peserta didik. 3) Peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar yaitu ketidakmampuan belajar dalam mengerjakan soal latihan dan lambat
belajar karena tidak hafal perkalian.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Terkait jenis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik di kelas VIII-7, diperlukan upaya penanganan khusus dari wali
kelas, guru mata pelajaran, serta guru bimbingan dan konseling. 2) Pelaksanaan
bimbingan dan konseling disekolah perlu ditingkatkan oleh guru bimbingan dan
konseling sebagai program konkrit berkaitan dengan prosedur pelaksanaannya dalam
mengatasi kesulitan belajar yang dimiliki peserta didik. 3) Dukungan dari berbagai
pihak terkait dengan hasil proses pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat
dibutuhkan guna mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas VIII-7 di SMP
Negeri 1 Alla.
Tidak tersedia versi lain