Text
TESIS: BIMBINGAN ROHANI ISLAM UNTUK MOTIVASI KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR (Suatu Kajian Dakwah Fardiyah)
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Bimbingan Rohani
Islam Untuk Motivasi Kesembuhan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar (Suatu Kajian Dakwah Fardiyah) yang selanjutnya dibagi menjadi
beberapa sub masalah: 1. Bagaimana Pelaksanaan bimbingan rohani Islam untuk
memotivasi kesembuhan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar?;
2. Bagaimana Metode dakwah fardiyah dalam Bimbingan rohani Islam untuk
memotivasi kesembuhan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar?
3. Bagaimana Faktor Penghambat dan Peluang Bimbingan rohani Islam dalam
memotivasi kesembuhan pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar?.
Jenis penelitian ini tergolong kualitatif lapangan (field research kualitatif)
dan pendekatan penelitian yang digunakan; komunikasi dan psikologis, Adapun
data primer penelitian ini adalah pasien (rawat inap) dan pembimbing rohani,
sedangkan data sekunder berupa dokumen relevan yang didapatkan dari Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar. Selanjutnya metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara. Teknik pengolahan dan
analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu; reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Adapun teknik pengujian keabsahan data adalah
Triangulasi, Member Checks, Peer axaminations.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Tahapan pelaksanaan bimbingan
rohani Islam di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar yaitu Muqaddimah (rapport)
yang terdiri dari pemberian salam dan perkenalan; Pembacaan Doa; Pemberian
Nasehat (Tausiyah dan Penguatan Mental dan Penutup yakni dengan penguatanpenguatan
positif; 2. Di dalam tahapan pelaksanaan bimbingan rohani Islam di
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar ditemukakan pola yang sama dengan tujuh
tahapan dakwah fardiyah yang dikemukakan oleh Mustafa Masyhur. Yakni:
Pertama, membangun hubungan emosional dengan pasien ini dibangun dengan
melakukan salam ketika akan memasuki ruangan dan segera mendatangi pasien
dengan berkenalan. Kedua, tahapan berdoa yang kemudian memberikan tausiyah
singkat dan penguatan mental, diberitahukan mengenai nilai-nilai akidah, nilainilai
ibadah, petugas rohani selalu mengingatkan kepada pasien agar selalu
beribadah hanya kepada Allah dan tidak kepada selainnya yaitu: Salat,
tayammum, sabar, tawakkal dan ikhlas serta sabar dalam menerima sakit yang
dideritanya; 3. Terdapat beberapa faktor penghambat yang menyebabkan
pelayanan ini kurang maksimal seperti Keterbatasan Waktu; Fasilitas; Kuantitas
SDM (Pembimbing Rohani Islam). Sedangkan peluang dakwahnya pada
pelayanan bimbingan rohani Islam ini yang dapat memberikan dampak positif
yakni Motivasi Kesembuhan Pasien.
Implikasi: 1. Tahapan pelaksanaan bimbingan rohani Islam di Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar sebaiknya menghindari mekanisme formal sehingga
pendekatan interpersonal/fardiyah kepada pasien bisa lebih efektif; 2. Konsep dakwah fardiyah dibutuhkan untuk memotivasi pasien dalam proses
penyembuhannya kelak. Olehnya dalam pemberian materi bimbingan rohani
Islam di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Makassar ini menjadi peluang untuk
menyampaikan ajaran Islam secara keseluruhan baik secara tulisan, lisan dan
perbuatan 3. Perlu adanya buku bimbingan yang diberikan kepada pasien,
penambahan waktu kunjungan dan peningkatan kualitas SDM (petugas rohani).
Tidak tersedia versi lain