Text

DISERTASI: Perbandingan Materi Kurikulum Pendidikan Agama Kristen dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar Kelas V (Studi Kritis tentang Akidah)

---

Penelitian ini membahas tentang perbandingan materi kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Agama Kristen pada Sekolah Dasar kelas V (studi kritis tentang akidah), dengan tujuan untuk: 1) mendeskripsikan hakikat materi akidah Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Agama Kristen pada Sekolah Dasar Kelas V; 2) mendeskripsikan perbandingan tentang materi akidah pada kurikulum Sekolah Dasar perspektif Pendidikan Agama Islam dengan Pendidikan Agama Kristen Sekolah Dasar Kelas V; dan 3) mengungkap persamaan dan perbedaan materi akidah dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Agama Kristen pada Sekolah Dasar kelas V.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat library murni, dengan menggunakan pendekatan analisis perbandingan (comparative analysis). Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Sedangkan metode pengumpulan dan pengelolahan data yakni: analisis data atau content analysis..
Secara historis, agama Nasrani (Kristen) dan Islam memiliki akar kenabian yang sama, yakni bersumber pada nabi Ibra>him. Kedua agama ini disebut sebagai agama Ibra>him. Secara konseptual agama Kristen dan Islam memiliki beberapa perbedaan, namun secara teologis kedua agama ini memiliki ciri khas yang sama yakni agama monotheis dan inti ajarannya mengajarkan kebaikan untuk meraih keselamatan dalam pengertian yang luas. Beberapa kalangan teolog memaknai akidah secara kontekstual seperti; Karl Rahner, Hans Küng (Kristen), dan Murthada Muthahari-Sayyed Hossein Nasr (Islam). Mereka sama-sama memahami konsep akidah sebagai berikut; (1). doktrin akidah dalam Islam adalah pengakuan atas realitas tertinggi (ultimate reality) yakni realitas Tuhan, dan eksistensi Rasulullah sebagai nabi, kemudian keyakinan tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai hukum-Nya. (2). doktrin akidah dalam Gereja Kristen, mempercayai bahwa Allah yang Esa memiliki tiga pribadi yaitu Bapa, Putra/Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Cara keberadaan yang rangkap tiga itu, selalu berhubungan dengan komunikasi-diri dari Allah kepada ciptaan-Nya. Golongan selamat dalam Islam yakni mengikuti al-Qur’an dan Sunah Rasulullah saw. secara totalitas. Sedangkan golongan yang selamat dalam Kristen yakni mengikuti tuntunan Firman Tuhan dengan penuh cinta kasih. Sebaliknya golongan yang tidak selamat yakni golongan yang mengingkari Tuhan, firman-Nya dan para Nabi-Nya. Penyebab seseorang tidak selamat antara lain; kebodohan, kesombongan, pengaruh lingkungan rumah tangga, lingkungan masyarakat. dan kondisi daerah atau bangsa yang ditempati. Sikap terhadap golongan tidak selamat; (1), semua tokoh agama harus meyakinkan masyarakat agar tidak mudah meninggalkan ajaran agamanya, (2), melakukan rekonstruksi pemahaman keagamaan kepada semua pihak dan menyadarkan mereka bahwa toleransi agama merupakan keharusan. Perbedaan cara pandang pemikir Kristen dan cendekiawan muslim, disebabkan adanya perbedaan cara pandang terhadap sejarah akidah yakni disinterpretasi dari surat Paulus yang pertama kepada Timotius 2 ayat 4-5. Dari kalangan teolog Katolik muncul dualisme pandangan tentang akidah. Pertama, kaum eksklusif mengatakan bahwa tidak ada keselamatan di luar gereja (extra ecclesiam nulla salus). Pandangan ini diwakili oleh kalangan pendukung Konsili Nikea. Kedua, pandangan inklusif yang mengatakan bahwa di luar gereja ada keselamatan (extra nulla salus). Kelompok ini diwakili oleh pendukung Konsili Vatikan II, yang menjelaskan bahwa di luar gereja ada keselamatan dan tak perlu menyelamatkan domba-domba yang tersesat di luar Kristen, tapi cukup dalam kalangan Kristen sendiri. Kemudian secara teologis, pada kalangan pemikir Islam pun terjadi perbedaan pandangan tentang konsep keselamatan.
Implikasi penelitian ini secara komprehensif merupakan usaha maksimal untuk memberikan gambaran comparative konsep akidah perspektif Islam dan perspektif Kristen. Mengingat persoalan akidah merupakan visi semua orang dalam melakoni kehidupan di planet bumi, maka tidak sesederhana ini, sebab menyangkut berbagai dimensi yang universal. Dengan demikian, sungguh membutuhkan multi-interpretasi dan pendekatan multidisipliner. Oleh karenanya, kiranya konsekwensi logis dari hasil riset ini, dapat dijadikan asumsi basic bagi upaya pengembangan penelitian akidah. Dalam rangka peningkatan kajian teologi akidah dalam berbagai agama, maka seharusnya mulai sekarang sedapat mungkin setiap unsur agama membangun penyatuan visi, guna menjalin kehidupan yang harmonis dalam bersesama.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

2X7.3

Penerbit

PASCASARJANA UINAM : ., 2019

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

2X7.3

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

-

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar