Text
DISERTASI: Pemikiran Akhlak Al-Gazali dan Relevansinya dengan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan
Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkap pemikiran al-Gazali tentang akhlak dan relevansinya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana relevansi pemikiran akhlak al-Gazali dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Penelitian ini dibangun atas tiga sub masalah. Pertama, mengapa al-Gazali mengemukakan pemikirannya tentang akhlak. Kedua, bagaimana konstruksi pemikiran akhlak al-Gazali. Ketiga, bagaimana relevansi pemikiran akhlak al-Gazali dengan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Secara metodologis, penelitian ini merupakan riset kepustakaan yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan historis filosofis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) karya-karya al-Gazali yang berkaitan dengan pemikiran akhlak, 2) literatur penunjang yang berkaitan dengan diskursus akhlak dan kaitannya dengan problematika sosial kemasyarakatan.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa al-Gazali adalah seorang pemikir muslim yang aktif merespon dinamika zamannya. Pemikirannya tertuang dalam bebagai disiplin keilmuan Islam; fikih, teologi, filsafat dan tasawuf. Pemikiran al-Gazali tentang akhlak sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang terjadi pada zamannya. al-Gazali hidup pada saat Dinasti Abbasiyah telah memasuki era disintegrasi. Semasa hidupnya, Al-Gazali berhadapan dengan kompleksitas zamannya, mulai dari benturan pemikiran dan pendapat di kalangan pemikir muslim di masanya, gaya hidup materialistis, distabilitas keamanan, perebutan kekuasaan, pembunuhan penguasa dan tokoh terkemuka menjadi tren zamnnya.
Pemikiran al-Gazali tidak lahir di ruang hampa budaya, melainkan mengkristal dari proses pergumulan dengan ide-ide yang berkembang di zamannya. Pemikiran akhlak al-Gazali tidak dapat dipisahkan dari seluruh dimensi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sosial. Pemikiran akhlak al-Gazali menintikberatkan pada pencapaian kebahagiaan yang merupakan tujuan esensial hidup manusia. Pemikiran akhlak al-Gazali sangat dipengaruhi oleh kecenderungan sufistik sehingga sangat bercorak theosentris. Al-Gazali menilai bahwa akhlak adalah sesuatu yang bersifat inhern dan melekat dalam jiwa sehingga dapat melahirkan tindakan-tindakan terpuji.
Pemikiran al-Gazali tentang akhlak sangat relevan untuk dikedepankan sebagai piranti utama dalam menata kehidupan sosial masyarkat. Relevansi pemikiran akhlak al-Gazali terlihat dalam pemikiran akhlaknya yang sangat menekankan nilai-nilai substantif-universal ajaran Islam mahabbah, ridha, muraqabah, khauf dan raja sebagai prinsip utama untuk menata kehidupan sosial masyarakat modern yang mengalami problem alienasi (keterasingan dari esensi dasar kemanusiaanya).
Penelitian ini merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan nilai Islam yang mampu merespon semangat zaman. Oleh karena itu, pemikiran akhlak al-Gazali perlu dikembangkan lebih jauh untuk membumikan nilai-nilai Islam dalam merespon persoalan keumatan seiring dengan kondisi zaman yang terus bergulir.
Tidak tersedia versi lain