Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin - Hacked By OreoGans

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of DISERTASI: PENAFSIRAN SUFISTIK AL-GAZ²L´ DALAM
KITAB I¦Y² UL®M AL-D´N
Penanda Bagikan

Text

DISERTASI: PENAFSIRAN SUFISTIK AL-GAZ²L´ DALAM KITAB I¦Y² UL®M AL-D´N

MUHAMMAD SAID - Nama Orang;

Disertasi ini membahas tentang penafsiran sufistik al-Gaz±l³ dalam karyanya yang berjudul I¥y± ‘Ul­m al-D³n. Penafsiran sufistik tersebut menggunakan potensi intuitif untuk menyingkap isyarat-isyarat makna batin Alquran. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah penafsiran sufistik al-Gaz±l³ dalam kitab I¥y± ‘Ul­m al-D³n, yang kemudian diformulasikan dalam beberapa sub pembahasan yaitu; bagaimana pemikiran al-Gaz±l³ tentang tafsir dan tasawuf? Bagaimana epistemologi dan aplikasi penafsiran sufistik al-Gaz±l³ dalam kitab I¥y± ‘Ul­m al-D³n, serta relevansinya dengan konteks masyarakat modern?
Penelitian ini adalah penelitian pustaka yang bersifat eksploratif dengan menggunakan data deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah multidisipliner berupa pendekatan sufistik, filosofis, eksegesis, dan teologis normatif. Metode pengumpulan data, menggunakan data pustaka dengan sumber data primer dan sekunder. Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data menggunakan deskriptif analitik yang mengacu kepada analisis filosofis yakni ontologis, epistemologis dan aksiologis. Karena penelitian ini adalah penelitian tafsir, maka teknik interpretasi yang digunakan adalah teknik interpretasi tekstual, komparasi, teleologis dan logis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa al-Gaz±l³ melihat tafsir sebagai kompromi antara makna zahir dan makna batin Alquran (tekstual dan kontekstual) melalui sumber tafsir sufi, karena menurutnya tafsir zahir bukanlah tujuan final atau akhir dari interpretasi terhadap Alquran. Sedangkan tasawuf harus berdiri di atas pondasi ayat-ayat Alquran dan hadis sebagai sumber tertinggi melalui tiga hal yaitu ilmu, ta¥all³, dan takhall³. Dengan demikian, tasawuf adalah perpaduan ilmu dan amal yang berbuah kesucian hati dan akhlak mulia. Epistemologi yang dibangun al-Gaz±l³ adalah epistemologi tafsir sufistik. Sumbernya berbasis intuitif, sementara perolehannya harus melalui tahapan berupa maq±m dan a¥w±l untuk dapat menangkap isyarat-isyarat Ilahiyah dengan potensi intuitif tersebut. Penafsiran yang dibangun al-Gaz±l³ adalah corak tafsir sufistik dengan sumber tafsir Alquran dengan Alquran, Alquran dengan hadis dan Alquran dengan ijtihad atau pandangan sufi yang menekankan aspek makna batin ayat-ayat Alquran. Dilihat dari metode penelitian tafsir, lebih pada metode ta¥l³l³ yakni penafsiran yang mengandalkan pada arti-arti harfiah, ayat-ayat atau hadis-hadis lain yang mempunyai beberapa kata atau pengertian yang sama dengan ayat yang sedang dikaji dalam membantu menerangkan makna bagian yang sedang ditafsirkan, sambil memperhatikan konteks naskah tanpa memperhatikan topik ayat-ayatnya. Dari sini terlihat bahwa al-Gaz±l³ adalah masuk dalam kategori penganut tafsir sufi isy±r³ yang menjadikan potensi intuitif manusia sebagai sumber pengetahuan dengan prasarat sul­k (maq±m dan a¥w±l sebagai proses perolehan) untuk mendapatkan isyarat Ilahiyah.
Implikasi dari penelitian, diharapkan dapat menjadi sebuah titik awal lahirnya penafsiran sufistik, sehingga tidak lagi menjadi kontroversi keilmuan. Hal tersebut berangkat dari sebuah asumsi bahwa semua ulama mengakui bahwa Alquran tidak hanya memiliki makna zahir, tetapi juga memiliki makna batin. Epistemologi penafsiran sufistik telah memiliki landasan teoretis yang bersumber dari Alquran dan hadis. Sumber dan perolehannya dapat dijelaskan secara sistematis hingga sampai pada sebuah produk tafsir. Namun dalam implementasinya, penafsiran sufistik akan mengalami sebuah kesulitan untuk menjadi sebuah produk tafsir, karena seseorang harus melakukan zuhud atau kontemplasi melalui maq±m- maq±m tasawuf untuk mencapai a¥w±l yaitu suatu keadaan hati yang mulai menghilangkan hijab-hijab (kasyf) antara hamba dan Tuhan, yaitu suatu keadaan hati yang suci, kemudian melahirkan ilmu ma’r³fah. Seorang sufi jika sudah berada pada tataran mukasy³f akan mampu membaca simbol-sombol dalam hati yang menjadi isyarat-isyarat Tuhan dalam makna batin Alquran.


Ketersediaan
#
Pascasarjana 2X1 MUH p
800100307039
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Repair
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 MUH p
Penerbit
PASCASARJANA UINAM : ., 2014
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Tafsir
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • DOWNLOAD
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin - Hacked By OreoGans
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?