Text
DISERTASI: USLŪB TAKRĀR DALAM AL-QUR’AN PADA JUZ ‘AMMA (Suatu Tinjauan Bala>gah)
Permasalahan pokok dalam disertasi ini adalah bagaimana uslu>btakrār dalamal-Qur’an pada Juz ‘Amma suatu tinjauan Balagah. Tujuannya adalah untuk memahami bentuk-bentuk takrār dalam al-Qur’an pada Juz ‘Amma menurut tinjauan Bala>gah, mengetahui faedah takra>r dalam alQur’an, memahami maknatakra>r pada Juz ‘Amma.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka ( library research ) , karena data yang dihimpun dan diolah menggunakan sumber-sumber pustaka. Pendekatan yang digunakan yaitu interdisipliner, yang meliputi :bala>gah, morfologis, sintaksis. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah: penelusuran ayat-ayat yang berulang ( takrār ) , dan pencatatan kata-kata yang mengalami perulangan ( takrār ) berdasarkan surah dan nomor ayat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam al-Qur’an yang mengalami perulangan ( takrār ) ternyata mengandung banyak bentuk takra>r, Faedah takra>r, makna takra>r, dan ide terpenting di dalamnya yang harus dipahami oleh manusia. Takra>r pada dasarnya menunjukkan sebuah kata atau kelompok kata yang mendapat perulangan itu dianggap penting, karena merupakan fikiran inti yang harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur teks yang lain. Bentuk-bentuk takrar yang banyak didapati dalam al-Qur’an adalah pada kisah-kisah. Perulangan ( takrār ) kisah-kisah tersebut mempunyai beberapa faedah antara lain yaitu : Pertama, takut lupa yang pertama karena panjangnya perkataan; Kedua terjadi sebagai sesuatu yang mengagungkan; Ketiga, Kadang datangnya sebagai janji dan ancaman; Keempat, sessuatu yang menakjubkan; Kelima, Sebagai tambahan peringatan untuk menghilangkan keragu-raguan; Keenam, aman dari kesalahan dan lupa; Ketujuhadalah sebagai ta’kid ( penegas ). Di setiap tempat ada tambahan dan ada pengurangan yang tidak disebutkan pada tempat sebelumnya atau penggantian suatu kata dengan kata yang lainnya, karena adanya rahasia tertentu. Bentuk-bentuk takrār yang dimaksud antara lain adalah ( 1) perulangan bersambungan , ( 2 ) perulangan tidak bersambungan, ( 3 ) perulangan terpisahkan.. Rahasia al-Qur’an mengisahkan banyak cerita-cerita yang agung tentang umat-umat terdahulu, para Nabi dan Rasul untuk diketahui dan menjadi hudan ( petunjuk ) bagi seluruh manusia, sehingga al-Qur’an mengulangi kisah-kisah tersebut.
Implikasi Penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat lebih dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya, dan bisa menjadi rujukan bagi pecinta Bahasa Arab, baik mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Dalam penelitian takrār tersebut, masih perlu dikembangkan dari berbagai tinjauannya.
Tidak tersedia versi lain