Text
DISERTASI: SYAWA>HID AL-NAHWI DALAM SYAIR AL-ABYAT AL-KHAMSU\
Penelitian ini membahas “Syawa>hid al-Nahwi Dalam Syair al-Abya>t alKhamsu>na Karya Sibawaih” (Suatu Tinjauan Analisis Sintaksis). Sub masalahnya
yaitu: Pertama, Jenis syair apa saja yang terdapat di dalam syair al-aby>at alkhamsu>na, Kedua, Bagaimana analisis sintaksis syair al-aby>at al-khamsu>na sebagai
syawa>hid Sibawaih, Ketiga, Bagaimana Struktur sintaksis dalam syair al-abya>t al
khamsu>na sebuah karya Sibawaih.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan jenis-jenis syair yang
terdapat di dalam syair al-bya>t al-khamsu>na sebagai syawa>hid Sibawaih. (2)
mendeskripsikan analisis sintaksis syair al-bya>t al- khamsu>na sebagai syawa>hid
Sibawaih. (3) mendekripsikan struktur sintaksis dalam syair al-bya>t al-khamsu>na
sebagai syawa>hid Sibawaih.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif,
melalui tiga pendekatan. Pertama, pendekatan sejarah (historical approach).;
Kedua, pendekatan linguistik sintaksis ( i l m u a l - l u g h a h w a al-nahwu),;
dan ketiga metode deskriptif (al-manhaj al-was}fi). Data primer adalah lima
puluh bait syair yang majhu>l karya Sibawaih dalam ”al-Kita>b”. Adapun
prosedur pengumpulan datanya melalui metode al-bahts al-maktaby, yaitu
suatu cara pengumpulan data melalui riset kepustakaan dengan membaca
buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan disertasi ini. Pengolahan dan
analisis datanya yaitu menganalisis dan mengidentifikasi sambil menandai
bentuk-bentuk bahasa yang diduga sebagai penanda jenis syair, dalam syair
Sibawaih yang tidak diketahui penyairnya. Mengklsifikasikan data menurut
kajian dalam sintaksis syair al-Abya >t al- al-Khamsu >na sebagai syawa >hid
Sibawaih. Mendeskripsikan kata secara jelas dan terperinci mengenai syair
al-Abya >t al-Khamsu>na ditinjau dari segi analisis sintaksis.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jenis syair yang terdapat di dalam
syair al-abya>t al-khamsu>na sebagai syawa>hid Sibawaih sebanyak tiga jenis syair.
pertama lima puluh bait syair tergolong syair qadim atau lazim, Kedua dari lima
puluh syair itu terdapat dua jenis syair yaitu syair al-hurr atau puisi bebas Arab
sebanyak dua puluh delapan syair dan ketiga dua syair tergolong syair mursal atau
puisi lepas. Segi analisis sintaksisnya maka syawahid al-Nahwi dalam syair alabyatxi
al-khamsuna sebuah karya Sibawaih terdapat 37 bait syair termasuk kategori
sintaksis sintaksis dan 13 bait syair termasuk kategori morfologi. Segi struktur
sintaksisinya maka syair al-abya>t al-khamsu>na sebagai syawa>hid al-Nahwi karya
Sibawaih terdiri atas tiga bagian yaitu: (1) berpotensi marfu>’at yaitu termasuk isimisim yang di rafa’ sesuai dengan kaidahnya terdapat empat belas bait syair; (2)
berpotensi mans}u>ba>t yaitu isim-isim yang dinas}ab terdapat empat belas bait syair dan
(3) berpotensi majeru>ra>t yaitu isim yang di-jar terdapat sembilan bait syair.
Iimplikasi penelitian ini, memberikan pemahaman bahwa mempelajari
nahwu Sibawaih dapat mengantarkan kita untuk berpikir kritis terhadap pernyataanpernyataan yang berkai tan dengan nahwu yang mungkin sudah diyakini
kebenarannya. Karena itu disarankan bagi para pemerhati dan pengkaji bahasa
untuk tujuan ketrampilan berbahasa dan kualitas bahasa Arab yang telah dicapai
sampai saat ini akan lebih maksimal pencapaiannya manakala dibarengi dengan
mengembangkan nahwu Sibawaih di Lembaga-lembaga Islam di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain