Text
Tesis: PEMIKIRAN NASHR HAMID ABU ZAID TENTANG HERMENEUTIKA SEBAGAI METODOLOGI INTERPRETASI AL-QUR’AN
Abu Zaid dilahirkan pada tanggal 1 juli 1943 di sebuah desa yang bernama Thanta, ibu kota propinsi Al-Gharbiyah, Mesir, orang tuanya memberi nama Nashr dengan harapan agar dia selalu membawa kemenangan atas lawan-lawannya, mengingat kelahirannya bertepatan dengan perang duni II. Pada 1952, Mesir dilanda krisis kepemimpinan yang melahirkan “revolusi juli’, yakni pada tanggal 26 juli 1952. sekaligus peralihan status dari kerajaan menjadi republik dari tangan raja Faruq ke tangan Jamal Abd Nashr.
Situasi perang dunia II, Revolusi juli, dan kehidupan keluarganya telah membentuk keperibadiannya menjadi seorang sosok yang kritis, penuh tantangan, dan bertanggung jawab. Pada usia empat belas tahun setelah ayahnya wafat pada bulan oktober 1957 dan dia menjadi tumpuan harapan orang tuanya untuk mampu menjaga seluruh keluarganya. keluarganya adalah keluarga yang religius. Bapaknya pernah dipenjara menyusul dieksekusinya Sayyid Quthb.
Pendidikanya di mulai sebagai guru mengaji seperti layaknya anak-anaknya seusianya di Mesir pada saat itu. Dari sinilah dia mengenal menulis, mambaca, dan mengaji. Karena kecerdasannya, dia telah menghafal keseluruhan Al-Qur’an pada usia delapan tahun. Usia yang sangat relatif mudah, sehingga dia dipanggil “Syaikh Nashr” oleh anak-anak di desanya. Pada tahun 1951, ayahnya menyekolahkan Abu Zaid di Madrasah Ibtidaiyah Negeri di kampungnya.
Tidak tersedia versi lain