Text
TESIS:KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (DI SMA NEGERI 1 SENGKANG)
Fokus kajian dalam tesis terpusat pada permasalahan Kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri
1 Sengkang Kabupaten Wajo. Permasalahan dalam tesis ini meliputi: 1) Bagaimana
gambaran kompetensi guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa, 2) Bagaimana motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Sengkang, dan
3) Bagaimana pengaruh kompetensi guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi
belajar siswa SMA Negeri 1 Sengkang.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan
pendekatan pedagogis dan sosiologis dalam mengkaji permasalahan yang dibahas,
jumlah populasi sebesar 265 orang dan jumlah smapel sebesar 53 orang dengan
teknik stratified random sampling. Instrument yang digunakan adalah angket dan
pedoman wawancara. Analisis yang digunakan adalah analisis data bersifat deskriptif
dengan rumus tabel presentase.
Bentuk-bentuk motivasi guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1
Sengkang adalah bermacam-macam ada yang berbentuk sanksi yang bersifat
edukatif, ada dalam bentuk arahan atau nasehat, pujian dan ada pula dalam bentuk
kerja kelompok. Ada beberapa factor pendukung pelaksanaan pemberian motivasi.iv
Faktor pendukung tersebut antara lain: siswa diberikan bimbingan khusus tadarrus alQur’an setiap hari jum’at jam 09.45 sampai jam 11.00 dan pengajian rutin setiap
bulan pada jam 16.00 samapai 17.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian motivasi oleh guru
pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Sengkang dapat meningkatkan mutu
pendidikan agama Islam.
Implikasi penelitian sebagai upaya konstruksi terhadap permasalahan yang
ada, yaitu:
1. Tanggung jawab dan pembinaan siswa tidak hanya menjadi tugas guru atau
sekolah, tetapi perlu menumbuhkembangkan peran serta orang tua dan
masyarakat dalam membantu siswa terlepas dari kesulitan-kesulitan belajar yang
dihadapinya dan mengembalikan kepercayaan diri untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
2. Guru pendidikan Agama Islam, wali kelas dan guru mata pelajaran, agar dapat
memperluas jangkauan bimbingannya sehingga siswa tidak hanya tertantang pada
kesulitan belajar yang dialaminya tetapi termasuk memilih dan menentukan masa
depannya.
3. Kepada pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama agar selalu meningkatkan
skill kepada para guru pendidikan agama Islam melalui pendidikan dan pelatihan
serta kesempatan mengikuti jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi melalui
program beasiswa, agar keberadaan dan peran guru pendidikan agama Islam dapat
lebih optimal.
4. Khusus bagi penulis, kiranya apa yang diperoleh dalam penulisan ini akan
memberikan motivasi pada penulisan selanjutnya.
Tidak tersedia versi lain