Text
TESIS:Kesulitan Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 6 Kota Makassar
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana kesulitan guru dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berdasarkan kurikulum
2013 di SMP Negeri 6 Kota Makassar? Pokok masalah tersebut selanjutnya di–
breakdown ke dalam beberapa submasalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1)
Bagaimana pemahaman guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti tentang kurikulum 2013 di SMP Negeri 6 Kota Makassar?, 2) Bagaimana
kesulitan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berdasarkan kurikulum 2013 di SMP Negeri 6 Kota Makassar?, 3)
Bagaimana faktor pendukung dan penghambat guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti dalam melaksanakan kurikulum 2013 di SMP Negeri
6 Kota Makassar dan bagaimana solusinya?. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berdasarkan kurikulum 2013 di SMP Negeri 6 Kota Makassar.
Jenis penelitian yang digunakan tergolong kualitatif dengan pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis yakni suatu bentuk
pendekatan yang berusaha untuk mengungkapkan fakta-fakta, gejala dan peristiwa
secara obyektif. Adapun sumber data penelitian ini terdiri dari guru mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti, Kepala Sekolah, Wakasek kurikulum, pengawas dan peserta
didik. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, triangulasi dan penelusuran referensi. Lalu, teknik
analisis dan interpretasi data penelitian menggunakan model analisis Miles dan
Huberman dengan melalui tiga tahapan, yaitu; reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan, dan pengujian keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tentang kurikulum 2013 di SMP Negeri 6
Kota Makassar, dilihat dari sisi sikap guru setuju dengan pemberlakuan kurikulum
2013, tetapi segi pengetahuan guru belum sepenuhnya paham tentang konten
kurikulum 2013. Namun, substansi dasar kurikulum 2013 dapat dimengerti oleh para
guru. Dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, guru
mengalami beberapa kesulitan seperti; sulit memilih model pembelajaran yang
variatif sesuai dengan pola belajar saintific approach, masih sukar melakukan
penyusunan instrumen maupun rubrik-rubrik penilaian, dan masih sulit
melaksanakan penilaian proses. Akan tetapi, secara umum para guru lebih dominan
mengalami tingkat kesulitan pada sektor penilaian authentic assessment kurikulumxx
2013. Faktor yang mendukung guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 mulai dari
konten kurikulum yang relevan dengan konsep pembelajaran PAI, guru sudah
mengikuti pelatihan, dan adanya program in house training dari pihak sekolah
perihal kurikulum 2013. Sedangkan, faktor yang menghambat guru yakni kurikulum
belum tersosialisasi dengan baik, proses distribusi buku peserta didik maupun buku
pegangan guru yang lambat dari pemerintah., dan guru belum menguasai sepenuhnya
penilaian authentic assessment kurikulum 2013. Untuk mengatasi persoalan tersebut
guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berusaha
menyesuaikan diri dengan meng up-det informasi seputar kurikululum 2013 seperti;
membaca permen-permen terbaru, dan mengikut seminar maupun workshop terkait
kurikulum 2013.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Perlu adanya pembinaan dan
pemberian bimbingan secaca berkelanjutan bagi para guru khususya guru mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti merupakan salah satu usaha untuk memanimalisir
masalah kesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013.
2) Seorang guru harus senantiasa menunjukan sikap terbuka dalam
mengkomunikasikan hal-hal yang dianggap sukar pada saat melaksanakan
pembelajaran dengan kurikulum 2013, baik sesama teman sejawat maupun pihak
pengawas. 3) Pentingnya pemenuhan fasilitas pembelajaran berupa sarana dan
prasarana oleh pemerintah guna menunjang efektivitas dan keberhasilan pencapain
tujuan pendidikan nasional di setiap tingkat satuan pendidikan terutama kaitannya
dengan pelaksanaan kurikulum 2013. 4) Ruang lingkup penelitian ini cakupannya
masih skala mikro, untuk para peneliti berikutnya dapat memfokuskan penelitian ke
ranah yang lebih luas misalkan model pengembangan kurikulum 2013. 5) Temuan
penelitian ini dapat memberi dukungan terhadap hasil penelitian yang sejenis yang
telah diadakan sebelumnya dan sekaligus untuk memperkaya hasil penelitian perihal
penerapan kurikulum 2013, di tengah-tengah penundaan pemberlakuan kurikulum
sampai diberlakukan kembali secara menyeluruh berdasarkan ketetapan dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan kurikulum 2013.
Tidak tersedia versi lain