Text
TESIS:Pesantren Bukit Hidayah Malino dan Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah Pada Masyarakat Kelurahan Buluttana Kabupaten Gowa
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pesantren Bukit
Hidayah Malino dan Pelaksanaan ukhuwah Islamiyah pada Masyarakat Kelurahan
Buluttana Kabupaten Gowa? Pokok masalah tersebut diuraikan secara terperinci ke
dalam beberapa submasalah atau pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana sejarah dan
eksistensi Pesantren Bukit Hidayah Malino (2) Bagaimana gambaran ukhuwah
islamiyah pada masyarakat di Kelurahan Buluttana Kabupaten Gowa, (3) Bagaimana
upaya Pesantren Bukit Hidayah Malino dalam melaksanakan ukhuwah islamiyah
pada Masyarakat di Kelurahan Buluttana Kabupaten Gowa (4) Bagaimana urgensi
ukhuwah islamiyah bagi Pesantren Bukit Hidayah Malino dan implementasinya pada
masyarakat di Kelurahan Buluttana, Kabupaten Gowa dan (5) Apa faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan ukhuwah islamiyah pada masyarakat di Kelurahan
Buluttana Kabupaten Gowa dan solusinya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan pedagogis, psikologis dan sosiologis. Peneliti menggunakan dua sumber
data yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data peneliti
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur pelaksanaan penelitian
yaitu tahap persiapan, tahap operasioanl, dan tahap penyelesaian. Analisis data
dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Eksistensi Pesantren Bukit Hidayah
Malino, yaitu; Pesantren ini didirikan disebabkan oleh karena kurangnya pembinaan
keagamaan pada saat itu, sering terjadi cerai berai di antara masyarakat, dan
kurangnya wadah pembinaan keagamaan dalam membentuk ukhuwah islamiyah
pada masyarakat kelurahan Buluttana. (2) Gambaran ukhuwah islamiyah pada
masyarakat kelurahan Buluttana sebelum pesantren ada di tengah-tengah
masyarakat masih banyak di antara mereka yang terjadi kesalahpahaman karena
pengetahuan mereka masih kurang terutama dengan pengetahuan keagamaan yaitu
masalah ukhuwah islamiyah, mereka tidak saling mengunjungi, karena masyarakat
tersebut disibukkan dengan pekerjaan di kebun dan sawah sehingga sulit untuk
menjalin ukhuwah islamiyah. Setelah adanya Pesantren Bukit Hidayah Malino pada
masyarakat kelurahan Buluttana ada perubahan pemahaman keagamaan, karena
adanya santri dan pembina terjun ke masyarakat untuk memberikan pembinaan
keagamaan seperti berdakwah menyampaikan khutbah Jumat di setiap hari Jumat
dan lain-lain. Dengan memberikan pemahaman keagamaan antara sesama muslim,
maka masyarakat memahami bahwa menjaga ukhuwah islamiyah antara sesama
sangat dianjurkan dalam agama harus saling menghargai, menghormati, saling
mengunjungi dan saling memperingati di antara mereka, (3) Pesantren BukitHidayah Malino dalam melaksanakan ukhuwah islamiyah pada masyarakat
kelurahan Buluttana kabupaten Gowa, yaitu, dengan cara melakukan pembelajaran
terpadu, misalnya mengadakan khutbah juma,t di masyarakat, melakukan safari
Ramadhan pada bulan ramadhan untuk memberikan ceramah tarwih, dan melakukan
zikir dan salawat di masyarakat dengan tujuan untuk menjalin ukhuwah Islamiyah
antara pesantren dengan masyarakat sekitar pesantren, (4) Ukhuwah islamiyah perlu
dilaksanakan oleh Pesantren Bukit Hidayah Malino Pada Masyarakat di Kelurahan
Buluttana, Kabupaten Gowa, karena menjalin ukhuwah adalah salah satu bentuk
ketaatan kita kepada Allah swt dan ini merupakan perintah Allah yang harus
dilaksanakan, mengingat karena manusia itu adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain, manusia itu tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dan
pertolongan orang lain, (5) Faktor pendukung dalam melakukan ukhuwah islamiyah
pada masyarakat kelurahan Buluttana, yaitu, adanya program pesantren untuk
mengadakan khutbah jum,at di masyarakat, adanya kerjasama antara tokoh
masyarakat dengan pesantren dalam setiap kegiatan keagamaan, dan kegiatankegaitan yang lain. Adapun faktor penghambat dalam melakukan ukhuwah
Islamiyah di kelurahan Buluttana adalah Kesibukan warga masyarakat yang
kebanyakan bertani/berkebun sehingga memungkinkan waktu pembinaan
masyarakat sedikit terhambat, kebanyakan waktu mereka digunakan untuk berkebun
rata- rata hanya di waktu jum’at baru mereka berkumpul. Masih mimimnya
pengetahuan tentang budaya- budaya lokal mereka yang kita kenal dengan budaya
Makassar seperti sipakainga, sipakalabbiri, sipakatau bahwa nilai- nilai itu sejalan
dengan nilai- nilai yang ada dalam agama kita yaitu agama islam. Begitu pula
pemahaman agama masih rendah dan tidak memahami dan menerapkan nilai- nilai
agama islam tentang persaudaraan atau silaturrahmi sehingga timbul diantara
mereka sifat egois mementingkan dirinya sendiri.
Implikasi dari Penelitian ini adalah diharapkan mendapat perhatian dan
tanggapan bagi penyelenggara pendidikan, khususnya bagi pimpinan Pesantren
Bukit Hidayah Malino Kabupaten Gowa, Pesantren Bukit hidayah malino
merupakan amanah ummat yang didirikan dan dirintis oleh Bapak Ustadz H. Abdul
Hamid Sarro BA untuk kepentingan ummat dengan tujuan pendidikan yang
berlapaskan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab
bagi seluruh elemen yang ada dalam pesantren terlebih-lebih pimpinan pesantren
sebagai pemegang kepemimpinan tertinggi di pesantren Bukit Hidayah. Pimpinan
Pesantren Bukit Hidayah Malino dan seluruh yang ada di dalamnya hendaknya
meningkatkan dan mempertahankan ukhuwah islamiyah masyarakat dengan
melakukan kegiatan yang menunjang dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah,
seperti juga banyak memberi pemaham kemayarakat tentang bagaimana sebenarnya
tujuan pesantren itu sehingga masyarakat paham dan lebih bangga dengan
keberadaan pesantren di dikelurahn Buluttana atau keberadaannya betul- betul
dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat. Kepada pemerintah diharapkan dapat
memberikan dukungan dan kerja kolektif dalam pengembangan dan peningkatan
mental spiritual keagaaman sehingga terwujud masyarakat yang bersatu, bersaudara
dengan ukhuwah islamiyah, dan kepada masyarakat kelurahan Buluttana pada
khususnya hendaknya menjaga ukhuwah islamiaya antara pesantren dan masyarakat
setempat.
Tidak tersedia versi lain