Text
TESIS:Manajemen Berbasis Madrasah pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model di Kota Gorontalo (Studi tentang Pengelolaan Satuan Pendidikan)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Manajemen Berbasis Madrasah pada
MAN Model Gorontalo, Studi tentang Pengelolaan Satuan Pendidikan Secara khusus penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan: (1) Penerapan Manajemen Berbasis
Madrasah, (2) Upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen madrasah dalam penerapan
Manajemen Berbasis Madrasah, (3) Hambatan penerapan Manajemen Berbasis Madrasah pada
Madrasah Aliyah Negeri Model Gorontalo
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
adalah: (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) kajian dokumentasi dan pustaka, (4) membuat
catatan lapangan, (5) membuat rekaman data, dengan tahapan penelitian: (a) orientasi, (b)
eksplorasi, (c) validasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) MAN Model Gorontalo telah menerapkan
Manajemen Berbasis Madrasah dibawah komando kepala madrasah dengan indikator inisiatif
madrasah untuk mengelola secara mandiri kekuatan madrasah dengan jalan memberdayakan
sumber daya yang dimiliki di berbagai bidang, seperti: (a) masyarakat melalui komite madrasah
yang secara demokratis, (b) manajemen kurikulum yang dirumuskan sendiri oleh madrasah
sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), (c) manajemen sumber daya
manusia guna pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional, d) manajemen
sarana dan prasarana yang diarahkan untuk terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang
program pembelajaran di madrasah, (e) manajemen pembiyaan dalam rangka akuntabilitas
pembiayaan madrasah baik kepada pemerintah serta masyarakat. (2) manajemen MAN Model
Gorontalo telah melakukan upaya-upaya guna penerapan MBM melalui konsolidasi pada
berbagai lini organisasi MAN Model Gorontalo seperti: a) komite madrasah, b) kurikulum c)
sumber daya manusia, d) sarana dan prasarana. Selanjutnya upaya konsolidasi tersebut
dilakukan dngan pendekatan seperti: a) costumer service satisfaction, yakni usaha madrasah
untuk selalu memuaskan pelanggan madrasah melalui pelayanan prima, b) continuous
improvement, dalam hal ini madrasah terus beruapaya berinovasi agar terjadi pengembangan
madrasah secara terus menerus c) speaking with fact, dalam artian bahwa dalam merumuskan
kebijakan berdasarkan fakta d) respect all people. membangun budaya diantara stakecholders
madrasah agar memiliki jiwa, budaya, kebiasaan yang respect kepada semua. (3) teradapat
hambatan dalam implementasi MBM pada MAN Model Gorontalo seperti: (a) terkadang guru
bahkan mungkin pihak-pihak terkait dengan penerapan Manajemen Berbasis Madrasah belumxii
menyadari pentingnya MBM dalam upaya pengembangan potensi madrasah secara mandiri.
Solusinya telah diupayakan melalui sosialisasi pentingnya MBM dalam pengembangan
madrasah, (b) kebijakan pemerintah daerah yang mengagendakan sekolah gratis bebas pungutan
tanpa disertai kajian atas solusinya. Solusi madrasah atas hal ini adalah dengan menyertakan
orang tua siswa melalui komite madrasah dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan madrasah terlebih menyangkut dana.
Implikasi penelitian diharapkan manajemen MAN Model Gorontalo sebagai berikut: (1)
penerapan MBM pada MAN Model Gorontalo telah dilakukan dengan baik dimana peran serta
stakeholder madrasah punya peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan di madrasah.
Oleh karenanya ini harus terus dipertahankan. (2) Upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini
dalam hal penerapan Manajemen Berbasis Madrasah, merupakan contoh yang cukup berhasil,
oleh karena itu upaya-upaya tersebut hendaknya tetap dipertahankan bahkan secara terus
menerus berusaha meningkatkannya. (3) hendaknya manajemen madrasah harus terus
menganalisa atau mengukur kemampuan yang dimilikinya untuk menjadi dasar bagi alternatif
pengembangan madrasah di masa depan.
Tidak tersedia versi lain