Text
TESIS:MANFAAT BUSANA MUSLIMAH TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI SMKN 1 SOMBA OPU KABUPATEN GOWA
Kemerosotan moral, etika dan akhlak hingga kini masih nampak di tengahtengah masyarakat. Tidak sedikit warga yang terkena dampak amoral dari tindakan
oknum-oknum tertentu. Bahkan beberapa kalangan remaja dan pemuda juga ikut terlibat
dalam tindakan kekerasan, perkelahian bahkan tidak sedikit juga yang terjerumus
kedalam lembah hitam, pesta obat-obatan terlarang, perzinahan dan lain-lain.
Tesis ini membahas ruang lingkup pembinaan akhlak mulia, lewat penggunaan
busana muslimah. Karena pembinaan akhlak mulia merupakan salah satu tujuan pokok
pendidikan nasional, sehingga sekolah sebagai penyelenggara pendidikan menjadi
komponen yang paling strategis untuk mewujudkan ketercapaian akhlak mulia tersebut.
Penggunaan busana muslimah menjadi sangat penting karena dapat bermanfaat dalam
pembinaan akhlak mulia seseorang, baik terhadap dirinya sendiri, hubungannya dengan
sesama peserta didik, pendidik dan masyarakat sekitarnya, maupun hubungan dirinya
dengan Allah Sang Pencipta.
Penelitian ini, bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan bentuk busana muslimah di
SMKN 1 Somba Opu; 2) Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat
penggunaan busana muslimah di SMKN 1 Somba Opu Kabupaten Gowa dan Solusinya;
3) Mendeskripsikan sejauh mana manfaat busana muslimah terhadap pembinaan akhlak
mulia di SMKN 1 Somba Opu Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiyah (natural setting)
di mana objek penelitiannya berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi dan kehadiran
peneliti tidak mempengaruhi objek penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah:
pedagogis, teologis normatif, psikologis, dan manajemen, dan yang menjadi sumber
data adalah peserta didik, guru pendidikan agama Islam, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan Guru BK (Bimbingan Konseling). Teknik pengumpulan datanya adalah
observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi,.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk busana muslimah di SMKN 1
Somba Opu adalah busana yang menutup aurat, dengan tetap berseragam sekolah.
Peserta didik wanita menggunakan tutup kepala (jilbab), baju lengan panjang berwarna
putih/pramuka/kaos dan rok/celana panjang berwarna abu-abu/coklat/training; 2) faktorfaktor pendukung antara lain; peserta didik SMKN 1 Somba Opu mayoritas Islam,
mendapat dukungan dari kepala sekolah, guru dan staf SMKN 1 Somba Opu, adanyaxiv
Instrukti Bupati dan edaran Sekretaris Daerah Gowa, edaran Ketua MGMP PAI SMK
Kabupaten Gowa tentang pelaksanaan Jumat ibadah dan penggunaan busana muslimah
di lingkungan sekolah. Di setiap tingkat satuan pendidikan dianjurkan agar sebelum dan
sesudah pembelajaran, peserta didik membaca surah-surah pendek dan berdoa. Selain
adanya faktor pendukung dalam penelitian ini juga ditemukan adanya faktor
penghambat dalam penggunaan busana muslimah antara lain; a) Di SMKN 1 Somba
Opu terdapat peserta didik yang nonmuslim. b) Di SMKN 1 Somba Opu terdapat
program studi keahlian seni musik, seni tari, tata kecantikan dan tata busana yang
mengarahkan peserta didiknya untuk memilih kompetensi tata rias rambut dan wajah
yang mutlak dinampakkan. dan c) Masih adanya peserta didik yang merasa malu dan
terpaksa menggunakan busana muslimah. Solusinya, pada saat kegiatan pembelajaran
PAI harus meninggalkan studionya menuju ruangan PAI yang mengharuskan
menggunakan busana muslimah, dan Guru PAI tidak henti-hentinya memberikan
motivasi serta pemahaman kepada peserta didik tentang perlunya menggunakan busana
muslimah; dan 3) Terdapat Manfaat busana muslimah yang sangat banyak terhadap
pembinaan akhlak mulia di SMKN 1 Somba Opu. Baik manfaat untuk hubungannya
dengan dirinya sendiri, hubungannya dengan sesama peserta didik, pendidik dan
masyarakat sekitarnya, maupun hubungannya dengan Allah Sang Pencipta.
Implikasi penelitian di SMKN 1 Somba Opu Kabupaten Gowa ini adalah
kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam memerlukan perencanaan yang matang,
terarah dan terprogram, agar peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
dapat mengimplementasikan nuansa Islami di lingkungan sekolah sebagai perwujudan
cita-cita bangsa dan tujuan pendidikan nasional yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Salah satu cara yang efektif untuk mempercepat terwujudnya akhlak mulia pada tingkat
satuan pendidikan adalah peserta didik wanita diarahkan untuk tetap menggunakan
busana muslimah yakni peserta didik wanita memakai jilbab (menutup aurat) dengan
tetap menggunakan seragam sekolah, baju lengan panjang berwarna
putih/pramuka/kaos, dan rok/celana panjang berwarna abu-abu/coklat/training. Sedang
peserta didik laki-laki harus menyesuaikan dengan menggunakan kopiah/songkok,
demikian pula para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah ini merasa
terpanggil untuk dapat menyesuaikan diri dan bahkan menjadi contoh, suri teladan bagi
peserta didiknya.
Tidak tersedia versi lain