Text
TESIS:Konsep Khila>fah menurut Pemikiran Politik Hizbut Tahrir
Tesis ini bertujuan untuk menelaah, mengelaborasi dan merumuskan konsep khilāfah
menurut Hizbut Tahrir, untuk mengetahuai al-Daulah al-Isla>miyah dilihat dari pemikiran
politik Hizbut Tahrir dan untuk mengetahui syariah islamiyah menurut Hizbut Tahrir.
Rumusan masalahnya: “Bagaimana konsep Khila>fah menurut pemikiran politik Hizbut
Tahrir”? Masalah pokok ini dikembangkan ke dalam submasalah yaitu: 1) Bagaimanakah
pandangan Hizbut Tahrir tentang khilafa>h”? 2) Bagaimanakah pandangan Hizbut Tahrir
tentang al-Daulah al-Isla>miyah”? 3) Bagaimana pandangan Hizbut Tahrir tentang syariat
isla>miyah?
Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian pustaka) karena data yang
diteliti berupa naskah tulisan dan buku-buku yang bersumber dari khasanah kepustakaan,
dan ada hubungannya dengan pokok masalah yang dibahas. Oleh karena itu metode
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi
berupa bahan-bahan tulisan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut
dikelompokan menjadi data primer yaitu tulisan-tulisan yang berhubungan dengan Hizbut
Tahrir dan tokoh pendirinya yaitu Taqī al-dīn al-Nabhāni. Sedangkan data sekunder berupa
tulisan atau sumber lainnya yang ada hubungannya dengan tulisan ini. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan teologis normatif, pendekatan historis, pendekatan politis dan
pendekatan sosiologis. Data-data kepustakaan yang berkaitan dengan tema-tema khilāfah
dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data dan diolah secara
deduktif dan induktif.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran konsep khilāfah menurut Hizbu Tahrir
menyamai dengan apa yang dilakukan pada masa Nabi dan al-Khula>fa’ al-Ra>syidu>n dari
sturuktur dan proses politiknya hanya saja karakteristik dari khila>fah itu yang berbeda.
Mendirikan Daulah al-Isla>miyah menurut Hizbut Tahrir merupakan suatu kewajiban, begitu
juga syariat islamiah perlu ditegakkan. Hal ini sangat berbeda dengan pemikiran Hasan alBanna dan Sayyid Quthub yang tidak mengangap penting pada bentuk negara asalkan
berasaskan keadilan, persamaan, ketaatan rakyat dan permusyawaratan antara penguasa dan
rakyat.
Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang
pertumbuhan dan perkembangan aliran atau kelompok keagamaan yang ada di masyarakat,
sehingga dengan informasi tersebut diharapkan masyarakat lebih bijaksana dalam memilih
kelompok atau aliran kegamaan yang sedang berkembang.
Tidak tersedia versi lain