Text
TESIS:Pola Pengelolaan Kelompok Ternak Waji Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Perspektif Etika Bisnis Syariah di Kecamatan tellu Siattingge Kabupaten Bone
Jumlah penduduk miskin di perkotaan dan di pedesaan senantiasa mengalami
peningkatan karena jumlah kebutuhan hidup dan populasi penduduk yang terus bertambah. di
butuhkan adanya inisiatif atau ide baru untuk keluar dari lingkaran kemiskinan tersebut.
Maka dari itu pemberdayaan ekonomi masyarakat yang baik dan benar pada konteks ini
sangatlah dibutuhkan dan Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim
membutuhkan pemberdayaan ekonomi yang bernafaskan Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengelolaan Kelompok Ternak Waji
dalam memberdayakan kelompok, untuk mengetahui bagaimana strategi Kelompok Ternak
Waji dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, dan untuk mengetahui pemberdayaan
yang dilakukan dari segi etika bisni syariah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan instrumen kunci
peneliti sendiri. Lokasi penelitian pada Kelompok Ternak Waji di Kecamatan tellu Siattingge
Kabupaten Bone. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi,
observasi, dan kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah naturalistik. Sumber data yang diperoleh terdiri dari sumber data primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat macam pola pengelolaan yang
diterapkan oleh Kelompok Ternak Waji, dalam pengelolaan kegiatan meliputi :
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, sedangkan dalam keuangan
meliputi: pencatatan aset, pencatatan pemasukan dan pengeluaran dan identifikasi
pengeluaran rutin. Beberapa model strategi pemberdayaan masyarakatnya meliputi:
pendekatan emosional, pendekatan edukatif, pengembangan usaha kelompok, pendekatan
pemerintah, pendekatan kemitraan dan pembentukan koperasi. Adapun pemberdayaan yang
telah di lakukan oleh kelompok ternak Waji menurut pengamatan peneliti secara
implementatif telah sejalan dengan nilai-nilai etika bisnis Islam, dimana nilai-nilai dasar etika
bisnis Islam sebagai tolak ukurnya.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah temuan peneliti di lapangan bahwa pada
dasarnya para anggota Kelompok Ternak Waji secara teori belum mengenal dan mengetahui
tentang konsep/ nilai dasar etika bisnis Islam, namun secara praktis dan tidak sadar mereka telah
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam aktivitas organisasinya. Menurut peneliti hal ini tidak
terlepas dari nilai-nilai sikap (sipakatau’, sipakalebbi, sipakainge) dan etos kerja masyarakat
bugis yang diwariskan turun-temurun dari para pendahulunya, dimana nilai-nilai tersebut telah
mengakar kuat dan menjadi sebuah kearifan lokal di daerah tersebut.
Tidak tersedia versi lain