Text
TESIS:Hubungan antara Kompetensi Guru PAI dengan Efektivitas Pembinaan Akhlak Peserta Didik Di SMP Negeri 22 Makassar
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui bagaimana kompetensi
kepribadian guru PAI di SMP Negeri 22 Makassar. (2) mengetahui bagaimana kompetensi
kepemimpinan guru PAI di SMP Negeri 22 Makassar. (3) mengetahui bagaimana pembinaan
akhlak di SMP Negeri 22 Makassar. (4) mengetahui apakah ada hubungan antara
kompetensi kepribadian guru PAI dengan pembinaan akhlak di SMP Negeri 22 Makassar.
(5) mengetahui apakah ada hubungan antara kompetensi kepemimpinan guru PAI dengan
pembinaan akhlak di SMP Negeri 22 Makassar. (6) mengetahui apakah ada hubungan
signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi kepemimpinan secara simultan
terhadap pembinaan akhlak di SMP Negeri 22 Makassar.
Penelitian ini adalah Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan logika dasar kausal atau biasa disebut penelitian korelasi.. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan teologis-normatif, pendekatan yurisdis, dan pendekatan
sosiologis. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di SMPN 22 Makassar yang
berjumlah 782 orang dan sampel yang diambil adalah 78 orang. Instrumen yang digunakan
adalah panduan observasi dan format dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Kompetensi
kepemimpinan guru PAI di SMP Negeri22 Makassar umumnya berada pada kategori sangat
tinggi dengan frekuensi 74 orang dari 78 jumlah sampel atau 94,87%, selebihnya berada
pada kategori sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. (2) Kompetensi kepribadian guru
PAI di SMP Negeri22 Makassar umumnya berada pada kategori sangat tinggi dengan
frekuensi 67 orang dari 78 jumlah sampel atau 85,90%, selebihnya berada pada kategori
sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. (3) Pembinaan akhlak peserta didik di SMP
Negeri 22 Makassar umumnya berada pada kategori sangat tinggi dengan frekuensi 74 orang
dari 78 jumlah sampel atau 94,87%, selebihnya berada pada kategori sangat rendah, rendah,
sedang, dan tinggi. (4) Terdapat hubungan antara kompetensi kepemimpinan dengan
pembinaan akhlak peserta didik di SMP Negeri 22 Makassar dengan nilai koefisien korelasi
0,99 artinya hubungan keduanya sangat kuat. (5) Terdapat hubungan antara kompetensi
kepribadian dengan pembinaan akhlak peserta didik di SMP Negeri 22 Makassar dengan
nilai koefisien korelasi 0,99 artinya hubungan keduanya sangat kuat. (6) Terdapat hubungan
antara kompetensi kepemimpinan dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama dengan
pembinaan akhlak peserta didik di SMP Negeri 22 Makassar dengan Rhitung = 0,99, artinya
hubungan ketiga variabel ini sangat kuat dan signifikan.
Implikasi dari penelitian ini adaah: (1) Komptensi guru hendaknya dimiliki oleh
setiap tenaga pengajar dalam menjalankan tugasnya baik sebagai pendidik, fasilitator,xvi
motivator maupun sebagai teladan bagi peserta didik. (2) Dalam pembinaan akhlak peserta
didik, maka seorang guru setidaknya memiliki kompetensi kepemimpinan untuk dapat
mengarahkan peserta didik ke arah yang bersifat positif dan kompetensi kepribadian untuk
dapat dijadikan sebagai panutan bagi peserta didik sebab setiap sikap dan perilaku guru dapat
dilihat dan ditiru oleh peserta didik.
Tidak tersedia versi lain