Text
TESIS:Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Toleransi Beragama Siswa di SMA Negeri 4 Jayapura Provinsi Papua
Pokok masalah dalam tesis ini adalah bagaimana Peranan Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan toleransi beragama siswa di SMA Negeri 4 Jayapura
Provinsi Papua, yang diuraikan pada submasalah yaitu: (1) Bagaimana gambaran
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan toleransi beragama siswa di SMA Negeri
4 Jayapura; (2) Bagaimana bentuk peranan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dalam meningkatkan toleransi beragama siswa di SMA Negeri 4 Jayapura; dan (3)
Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan toleransi beragama siswa di SMA Negeri 4 Jayapura
Provinsi Papua dan bagaimana solusinya.
Lokasi penelitian ini berada di SMA Negeri 4 Jayapura Provinsi Papua,
dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan apa
adanya Pendidikan Agama Islam dan sikap toleransi beragama siswa di sekolah
tersebut. Pendekatan penelitian meliputi pendekatan pedagogis, sosio-kultural, dan
teologis normatif. Sumber data adalah warga sekolah yang berjumlah 26 orang yang
terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 wakil kepala sekolah, 1 kepala tata usaha, 2 orang
guru Pendidikan Agama Islam, 1 orang guru bahasa Indonesia, 1 orang koordinator
BK, dan 13 orang siswa. Selain itu informan juga diambil dari masyarakat yang
terdiri dari 1 orang alumni, 1 orang masyarakat sekitar sekolah, dan 1 orang tokoh
masyarakat. Beragam sumber yang penulis ambil didasarkan pada pertimbangan
terpenuhinya informasi yang dibutuhkan. Sedangkan teknik pengumpulan data
dilakukan melalui: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis
data dilakukan dalam bentuk reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau
penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA Negeri 4 Jayapura telah berjalan sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan oleh sekolah. Sikap toleransi yang ditunjukkan oleh siswa muslim
terhadap siswa muslim maupun nonmuslim adalah sikap saling mendukung,iii
menghargai dan mempersilahkan siswa nonmuslim untuk menjalankan rutinitas
ibadahnya. Kedua, pembelajaran materi sikap toleransi beragama, perpaduan antar
standar kompetensi adalah bentuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam
meningkatkan sikap toleransi beragama. Ketiga, guru profesional, pembelajaran
materi Pendidikan Agama Islam, peraturan dan lingkungan sekolah dan masyarakat
majemuk adalah faktor pendukung sikap toleransi beragama. Faktor penghambatnya
adalah jumlah jam pelajaran, kelas yang gemuk, pengetahuan agama, jumlah guru
Pendidikan Agama Islam dan pakaian sekolah. Solusi dalam meningkatkan sikap
toleransi beragama adalah penambahan alokasi waktu Pendidikan Agama Islam
melalui kegiatan ekstrakurikuler, pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang
terpadu dan variatif, dialog dan musyawarah dan profesionalisme guru Pendidikan
Agama Islam.
Implikasi dari penelitian ini mencakup pelaksanaan pendidikan sikap
toleransi di SMA Negeri 4 Jayapura yaitu dengan memadukan sistem pembelajaran
materi PAI dengan materi pelajaran lainnya yang mengajarkan toleransi beragama.
Penambahan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung kegiatan Pendidikan Agama
Islam. Kepada stakeholder di sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
mata pelajaran, dan Ka. TU), lebih mementingkan kepentingan bersama dengan
meningkatkan sikap toleran yang telah ada. Pendidikan sikap toleransi beragama
dapat diimplementasikan dalam beragam dimensi, tidak hanya melalui pendidikan
formal, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat maupun
keluarga
Tidak tersedia versi lain