Text
TESIS:MODEL KERJASAMA ORANGTUA DAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SMA NEGERI 1 LIPUNOTO KABUPATEN BUOL
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan penyelenggara sekolah,
tetapi juga merupakan tanggung jawab orangtua peserta didik, masyarakat dan
pemerintah. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah mengatur hak dan kewajiban orangtua, masyarakat, dan
pemerintah. Salah satu kewajiban orang tua adalah memberikan pendidikan dasar
kepada anaknya. Masyarakat berkewajiban untuk memberikan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan, sedang pemerintah berkewajiban menjamin
terselenggaranya pendidikan dan menyediakan dana yang memadai.1
Selain itu, pemerintah juga berperan menentukan kebijakan yang berlaku
di dunia pendidikan. Salah satu kebijakan pemerintah yang berdampak pada
perubahan penyelenggaraan adalah pemberlakuan Undang-Undang No. 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah. Pemberlakuan Undang-undang tersebut
1 Republik Indonesia, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Cet.IV ; Jakarta : Sinar Grafika Ofsett, 2007), h.7-82
berpengaruh pada penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik menjadi
desentralistik. Pelaksanaan pendidikan yang sentralistik menyebabkan
ketergantungan penyelenggara pendidikan kepada pemerintah pusat. Akibatnya
pendidikan hanya berorientasi pada banyaknya lulusan (output) dan mutu calon
peserta didik (input). Selain itu, kebijakan yang sentralistik menyebabkan
kurangnya peran serta masyarakat dan orang tua,2 padahal orangtua merupakan
pendidik pertama dan utama dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Akhirnya, keterlibatan orangtua dan masyarakat dalam pendidikan diakomodir
dengan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu manajemen sekolah
yang menekankan pada penggunaan sumber daya yang ada di sekolah itu sendiri
dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
Tidak tersedia versi lain