Text
TESIS: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terhadap Mata Pelajaran PAI pada MTs Unggulan Al-Hilaal Namlea Kabupaten Buru Maluku
Penelitian ini membahas tentang “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) terhadap mata pelajaran PAI pada MTs Unggulan Al-Hilaal
Namlea Kabupaten Buru Maluku, dengan tujuan mendapatkan data dan informasi
mengenai penerapan KTSP, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat serta
solusi terhadap faktor penghambat penerapan KTSP pada MTs Unggulan Al-Hilaal
Namlea Kabupaten Buru Maluku.
Jenis penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi,
pendekatan keagamaan (teologi normatif), pendekatan kependidikan (pedagogis) dan
pendekatan psikologis, sumber data kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru
mata pelajaran PAI, staf TU dan peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang diolah secara kualitatif. Pengujian keabsahan data perpanjang pengamatan,
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kegiatan pembelajaran para guru
mata pelajaran PAI pada MTs Al-Hilaal Namlea Kabupaten Buru Maluku telah
menyusun program-program sesuai dengan acuan dalam KTSP, program tersebut
seperti program tahunan, program semesteran, program mingguan dan harian,
program pengayaan dan remedial, serta program pengembangan diri. Pengembangan
silabus oleh para guru PAI pada MTs Unggulan Al-Hilaal Namlea Kabupaten Buru
Maluku mengadopsi model silabus yang telah ada dari Depdiknas dan Kamenag,
selanjutnya silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Faktor
pendukung dalam implementasi KTSP para guru mata pelajaran PAI pada MTs
Unggulan Al-Hilaal Namlea Kabupaten Buru Maluku secara kuantitas maupun
kualitas sudah cukup memadai, sedangkan faktor penghambat lemahnya kemampuan
guru dalam melakukan penilaian secara mandiri, terbatasnya waktu, biaya serta
tenaga dalam menggunakan metode-metode pembelajaran, kurangnya buku referensi
serta kurangnya kesiapan peserta didik untuk belajar mandiri dan kondisi lingkungan
madrasah yang kurang kondusif. Solusi, guru mengikuti berbagai kegiatan dan
tingkatan, peserta didik dibina oleh guru mata peajaran, wali kelas, guru BP
berkoordinasi dengan orang tua, peningkatan sarana prasarana melakukan koordinasi
dengan pihak terkait.xxi
Implikasi, guru dituntut memiliki kesiapan membaca karakter peserta didik
secara utuh dalam proses pembelajaran, guru dituntut kerja sama dalam penilaian
maupun pertukaran informasi. Diharapkan perpustakaan, buku-buku referensi, alatalat peraga, sarana ibadah dan kondisi lingkungan sekolah mendapat perhatian dari
semua pihak.
Tidak tersedia versi lain