Text
TESIS: Pendidikan Islam Berbasis Kemajemukan di SMA Hikmah Yapis Kota Jayapura
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) eksistensi SMA
Hikmah Yapis Kota Jayapura Papua sebagai lembaga pendidikan Islam di tengah
masyarakat majemuk; (2) gambaran pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Hikmah
Yapis Kota Jayapura Papua; (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
pembelajaran PAI di SMA Hikmah Yapis Kota Jayapura Papua dan bagaimana
solusinya.
Lokasi penelitian adalah SMA Hikmah Yapis Kota Jayapura Provinsi Papua,
dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatannya yang digunakan adalah
teologis normatif, pedagogis, psikologis, dan sosiologis. Sumber data adalah kepala
sekolah, wakasek kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, guru bidang studi
bahasa Inggris, guru olahraga, 1 orang guru matematika, 1 orang Guru Hororer, 2
orang siswa, dan 6 orang masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dalam bentuk
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, eksistensi SMA Hikmah Yapis Kota
Jayapura Papua sebagai wadah pembinaan generasi muda, dan wadah pemersatu
umat melalui sistem pendidikan agama Islam yang multikultural; kedua Pelaksanaan
pembelajaran PAI berbasis kemajemukan di SMA Hikmah Yapis Kota Jayapura
berorientasi pada penerapan Standar Nasional Pendidikan dan berpedoman pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya sangat
ditonjolkan multikultural yang memberikan peluang yang sama dan adil kepada
peserta didik yang beragama Kristen mereka tetap mengikuti materi pelajaran agama
Islam (PAI) dan begipun sebaliknya; ketiga Faktor pendukungnya adalah UU RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas; UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen; kurikulum; tenaga pembina; lingkungan sekolah; sarana dan
prasarana; peran orang tua peserta didik. Faktor penghambatnya adalah belum
tersedianya media dan fasilitas pembelajaran yang memadai, kurangnya jumlah kitab
suci al-Qur'an dan terjemahnya, lingkungan sekolah kurang rekreatif, adanya
kelompok (gang) di luar sekolah mempengaruhi peserta didik untuk bergabung
dengan mereka, dan pengaruh lingkungan keluarga. Solusinya adalah menyediakan
media dan fasilitas pembelajaran pendidikan agama Islam yang maksimal, membina
siswa agar menjalin silaturahmi sesama siswa, meningkatkan kerja sama antara guru
dengan orang tua peserta didik, masyarakat serta instansi yang terkait.
Implikasi penelitian ini diharapkan penambahan kegiatan ekstrakurikuler yang
mendukung kegiatan pendidikan Agama Islam. Kepada stakeholder pendidikan lebih
mementingkan kepentingan bersama dengan meningkatkan rasa kebersamaan yang
telah ada. Diharapkan pendidikan berbasis kemajemukan dapat diimplementasikan
dalam beragam dimensi, tidak hanya melalui pendidikan formal namun juga dapat
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat maupun keluarga. Untuk mengatasi
problematika pihak sekolah perlu meningkatkan kerja sama dalam berbagai kalangan,
termasuk pemerintah dan masyarakat di kota Jayapura.
Tidak tersedia versi lain