Text
TESIS: KONSEP TEORI BELAJAR BEHAVIORISME SEBAGAI UPAYA PENCIPTAAN SUASANA RELIGIUS PESERTA DIDIK
Tesis ini membahas tentang upaya Islamisasi teori barat dengan judul “Konsep Teori Belajar Behaviorisme Sebagai Upaya Penciptaan Suasana Religius Peserta Didik”.Penulis membatasi pembahasan pada penelitian Skinner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data objektif tentang kemampuan teori tersebut dalam penciptaan suasana religius peserta didik. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah: bagaimana teori belajar behaviorisme menciptakan suasana religius pada peserta didik? Dan Bagaimana validasi teori behaviorisme mewujudkan suasana religius?
Jenis penelitian ini adalah library research, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologis normatif, pedagogis, filosofis.
Penelitian ini menggambarkan tentang teori behaviorisme, bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat, merupakan unsur pembentuk tingkah laku peserta didik. Pembentukan kultur pada ketiga lingkungan tersebut akan mengarahkan pembetukan kepribadian ke suasana religius; jika ketiga lingkungan tersebut berkultur Islami, maka peserta didik akan lebih muda ke arah suasana religius. Begitu pula sebaliknya.
Konsep teori belajar behaviorisme dalam upaya penciptaan suasana religius peserta didik, tidak dapat berhasil secara maksimal, disebabkan teori tersebut tidak mampu menggali fitrah manusia, disebabkan adanya tingkah laku takhayul. Teori belajar behaviorisme kemampuan pengkajiannya terbatas pada lingkungan dengan bepedoman dengan suatu rumus S-R (stimulus dan respon. Kapasitas keamapuannya hayalah bersifat pendukung.
Implikasi yang jauh dan dalam yakni ”bagaimana manusia tahu apa yang manuasia tahu” apakah manusia dapat membaca dari pengalaman atau akibat intraksi dengan lingkungan. Tersirat dalam paham tersebut cara atau metode yang digunakan manusia untuk mengetahui sesuatu, pengetahuan pada dasarnya diperoleh dari pengalaman (empiris). Aliran behaviorisme didasarkan pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Oleh karena itu aliran ini berusaha menerangkan dalam pembelajaran bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa perlakuan yang diberikan pada peserta didik, sedangkan respon berupa perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Dalam aliran ini faktor yang penting adalah reinfocemen (penguatan). Baik berupa penguatan positif maupun penguatan negatif.
Tidak tersedia versi lain