Buku
TESIS: PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DI SMA NEGERI 2 WATAMPONE KABUPATEN BONE
Penelitian ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana bentuk pendidikan kepramukaan di SMA Negeri 2 Watampone?, 2) Aspek-aspek apakah yang membentuk kedisiplinan peserta di SMA Negeri 2 Watampone dalam pendidikan kepramukaan?, dan 3) Bagaimana peluang dan tantangan pendidikan kepramukaan di SMA Negeri 2 Watampone Kabupaten Bone dalam pendidikan kepramukaan?
Sebagai penelitian lapangan (field research), penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan pedagogis. Yang berfungsi sebagai subyek penelitian sekaligus informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Pembina Pramuka Putra, Pembina Pramuka, Ketua Dewan Putra dan Putri sekalu anggota pramuka dan guru bimbingan dan konseling.. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bentuk pendidikan kepramukaan di SMA Negeri 2 Watampone dapat dideskripsikan dalam mekanisme pembinaan yaitu tamu ambalan, calon penegak dan penegak bantara. Organisasi Pembinaan terdiri dari sangga, Dewan Ambalan Penegak dan Dewan Kehormatan Penegak , 2) Aspek-aspek yang membentuk kedisiplinan peserta didik adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh pengurus Dewan Ambalan La Tenritatta dan I Mangkawani yang terbagi dalam komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif 3) Peluang pendidikan kepramukaan di SMA Negeri 2 Watampone dalam pembentukan kedisiplinan yaitu adanya regulasi atau undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan. Dan tantangannya adalah keragaman peserta didik dan nilai-nilai Kepramukaan digusur secara perlahan-lahan oleh modernisasi.
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa Pembina pramuka mengawasi pembuatan program kerja dengan berdasar pada komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif agar pembentukan perilaku disiplin dapat dilakukan dengan mudah. Melihat dari peluang dan tantangan yang terjadi dalam proses pembentukan kedisiplinan peserta didik perlu adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah, pembina pramuka, peserta didik dan orang tua sehingga tercipta manusia yang terdidik.
Tidak tersedia versi lain