Text

DISERTASI: Hadis dalam perspektif jaringan Islam liberal (telaah kritis-metologi penelitian dan kualitas hadis)

---

Disertasi ini mendalami pemahaman Jaringan Islam Liberal terhadap Hadis Nabi Muhammad saw. melalui penelusuran pada pelbagai literatur “berserakan” di media penyebaran agenda besar Jaringan Islam Liberal yang menjadikan hadis sebagai pondasi penalarannya. Masalah penting dibahas dalam disertasi ini berkaitan tentang apa yang dilakukan tokoh-tokoh komunitas ini mengenai metodologi penelitian dan kriteria kesahihan hadis, aspek transmisi sanad, integritas dan kapabilitas periwayatnya serta berkenaan dengan fahm al-h}adi>s\-nya.
Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa Jaringan Islam Liberal mengembangkan pemahaman dalam hal, pertama kritik terhadap metodologi penelitian hadis oleh muh}addis\i>n klasik menyangkut kriteria kesahihan sanad yang meliputi integritas pribadi (‘udu>l), dan intelektualitas (d}abt}) periwayat; serta kritik otoritas hadis. Kedua menyangkut kesahihan matan hadis komunitas ini mengusung metodologi penelitian hadis yang meliputi: bersesuaian dengan akal sehat, bersesuaian Al-Qur’an, bersesuaian riwayat yang lebih kuat, sesuai fakta sejarah, dan fakta sosial; ketiga, segi fahm al-h}adi>s\, komunitas ini melakukan “pembedaan” terhadap pemahaman sebelumnya.
Pada poin kedua bagian akal sehat dan fakta sosial dapat disebut sebagai hal baru dalam aktifitas kajian hadis. Berkebalikan dengan itu, komunitas ini kerap mengutip hadis dengan tanpa mengindahkan aspek “kesucian” teks agama semisal hadis. Sebab di pelbagai tempat ditemukan pencantuman hadis yang ditulis berbeda secara lafal dengan teks hadis aslinya dalam kitab-kitab hadis yang ada, sekalipun memang boleh riwayat bi al-ma’na>. Selain itu terkadang mereka menulis teks hadis yang sebenarnya tidak terdapat dalam kitab hadis- atau sama sekali merupakan “karangan” tokoh yang dikutip atau dari yang bersangkutan sendiri.
Bagi Jaringan Islam Liberal hadis yang berada di tengah umat Islam sekarang adalah karya manusia; dengan kata lain hadis yang diduga berasal dari Nabi saw. itu “diproses” oleh manusia. Karena hadis merupakan karya manusia maka tidak berbeda dengan karya-karya lainnya seperti geografi, filsafat, matematika, sain dan lain-lain. Pemaknaan seperti ini berimplikasi terhadap paradigma desakralisasi hadis, ketidakterikatan manusia kepada hadis, kemungkinan untuk menerima dan menolak kandungan hadis sebagaimana lazimnya sebuah karya.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

2x2.5 HUS h

Penerbit

uinam-samata : pascasarjana., 2014

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

2x2.5

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Hadis

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar