Text
TESIS: STRATEGI DAI PENJURU NEGERI DALAM MENGISLAMKAN MASYARAKAT SUKU WANA DI PEDALAMAN MOROWALI UTARA
Pokok masalah yang diangkat pada penelitian ini ada tiga yakni: Pertama, bagaimana
gambaran dai penjuru negeri pada masyarakat Suku Wana di Pedalaman Morowali Utara?
Kedua, bagaimana strategi dakwah dai penjuru negeri dalam mengislamkan masyarakat Suku
Wana di Pedalaman Morowali Utara? Ketiga, apa tantangan dai penjuru negeri dalam
mengislamkan masyarakat Suku Wanadi Pedalaman Morowali Utara?
Jenis riset ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Penulis secara khusus menggunakan pendekatan sosial budaya digunakan untuk memahami
lebih dalam kehidupan masyarakat Suku Wana. Analisis ini akan meneliti norma-norma, nilainilai budaya, dan tradisi Suku Wana serta cara mereka berinteraksi dalam masyarakat dan
dengan dunia luar. Pendekatan ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap konteks
budaya lokal Suku Wana, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan tradisi yangtelah membentuk
masyarakat tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, dai penjuru negeri adalah dai yang
bertugas di penjuru negeri khususnya di daerah terbelakang dan terdapat pendangkalan aqidah.
kedua, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dakwah yang diterapkan oleh dai
penjuru negeri dalam mengislamkan masyarakat Suku Wana di pedalaman Morowali Utara
terdiri dari tiga pendekatan utama: sentimental, rasional, dan indrawi. Pendekatan sentimental
efektif dalam membangun hubungan personal dan emosional dengan masyarakat melalui
pendekatan pribadi dan penggunaan cerita-cerita inspiratif tentang Islam. Di sisi lain, pendekatan
rasional menggunakan argumen-argumen logis dan penjelasan mendalam tentang ajaran Islam
serta bukti-bukti konkret untuk memperkuat pesan dakwah. Pendekatan indrawi menekankan
partisipasi aktif dai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk melalui pernikahan
dengan anggota komunitas, penyelesaian masalah sosial, dan pengajaran langsung tentang
praktik keagamaan. Kombinasi ketiga strategi ini tidak hanya berhasil mengubah keyakinan
keagamaan masyarakat Suku Wana tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk
transformasi sosial yang berkelanjutan, memastikan bahwa nilai-nilai Islam diterima secara
mendalam dan relevan dalam konteks budaya mereka. ketiga,dai juga menghadapi sejumlah
tantangan signifikan dalam misi mereka, termasuk infrastruktur , respons awal masyarakat yang
cenderung menutup diri, adaptasi sosial dan budaya yang kompleks. Menghadapi tantangan ini
membutuhkan kesabaran, keuletan, dan strategi adaptif yang sensitif terhadap konteks lokal
agar misi dakwah mereka dapat berhasil secara optimal.
Penelitian ini memiliki dua implikasi utama. Pertama, bagi stakeholder seperti
pemerintah daerah dan organisasi keagamaan, penelitian ini diharapkan memberikan
wawasan mengenai tantangan dakwah di Suku Wana, mendorong peningkatan dukungan
dalam infrastruktur, pendidikan, pembinaan keagamaan, dan pelayanan kesehatan. Kedua, bagi
peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan metode
dakwah yang lebih efektif di komunitas terisolasi secara geografis dan kultural.
Tidak tersedia versi lain