Text
TESIS: TAFSIR ṢĪGAH AL-AMR DALAM JUZ TABĀRAK (Analisis Balagah dan Studi Komparasi terhadap Tafsir Al-Azhar dengan Tafsir Al-Mishbah)
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan dan menganilisis
bentuk dan makna ṣigah al-Amr yang terdapat dalam Juz Tabārak, 2) menganalisis
tafsiran ayat yang mengandung ṣīgah al-Amr dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir AlMishbah, 3) menganalisis hikmah penggunaan ṣīgah al-Amr yang terdapat dalam Juz
Tabārak.
Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, maka digunakan pendekatan ilmu
tafsir yang mencakup di dalamnya kajian bahasa. Kategori penelitian ini adalah
kajian kepustakaan (library research), dengan terlebih dahulu menemukan bentuk
dari ṣigah al-amr dan menentukan maknanya berdasarkan referensi-referensi kitab
balagah, kamus-kamus leksikal bahasa Arab, kitab i’rāb Al-Qur’an, dan beberapa
kitab tafsir sebagai referensi pendukung dalam menentuan makna ṣīgah al-Amr. Dari
bentuk dan makna tersebut selanjutnya dikomparasikan tafsirannya yang terdapat
dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah dan menemukan persamaan dan
perbedaannya atau nilai yang dikandung dari dua penafsiran tersebut. Tahap terakhir
adalah merangkai hikmah-hikmah penggunaan ṣīgah al-Amr dalam Juz Tabārak.
Hasil penelitian ini dapat disebutkan bahwa bentuk ṣīgah al-Amr dalam Juz
Tabārak ditemukan sebanyak 72 lafal dari 54 ayat, dengan ditemukan tiga bentuk
ṣīgah yaitu; fi’il amr, fi’il muḍāri’ yang didahului lām al-amr dan ism fi’il amr yang
mengandung makna perintah. Adapun makna-makna yang muncul adalah: َلمربالمعنىْا
الحقيقى) perintah dengan makna asli, sebanyak 23 ayat), ماسِت
ْ
ِل ل
ا) anjuran, sebanyak 5
ayat), ل ِرشاد ْا) anjuran yang sangat, bimbingan/ pengarahan, sebanyak 11 ayat),
هديدَالت) ancaman, sebanyak 3 ayat), عجيزَالت) melemahkan, sebanyak 4 ayat), التسوية
(menyamakan, sebanyak 1 ayat), الكرام) memuliakan/penghormatan, sebanyak 1
ayat), المتنان) pemberian nikmat, sebanyak 3 ayat), ال و َقارِحت ْالهانة) penghinaan dan
perendahan, sebanyak 7 ayat), dan العتبار) pelajaran, sebanyak 2 ayat). Sementara
pada hasil komparasi tafsir ditemukan bahwa penafsiran ayat-ayat yang megandung
ṣīgah al-amr secara umum relatif sama, yang berbeda adalah dalam tafsir Al-Azhar
penjelasan terhadap lafal amr tidak menyebutkan bentuk dasar lafal dan makna
dasarnya melainkan penjelasan langsung pada bentuk lafal asli dalam Al-Qur’an.
Sedangkan dalam tafsir Al-Mishbah banyak menerangkan bentuk dasar dari sebuah
lafal amr sehingga membawa pada pemahaman dasar terlebih dahulu lalu kepada
pemahaman yang lebih dalam. Adapun hikmah penggunaan ṣīgah al-Amr dalam Juz Tabārak dapat disebutkan yaitu; hikmah dari aspek normatif (diketahuinya ketetapan
sebuah perintah dan larangan serta diketahuinya dengan jelas akibat suatu perbuatan),
dari aspek historis (diketahuinya peristiwa-peristiwa tertentu dan pesan etik yang
dikandungnya), dan aspek estetis (bahasa dengan ungkapan yang indah, bahasa yang
berpengaruh, dan bahasa argumentasi dan pemberian bukti yang sempurna).
Penelitian ini memberi informasi terkait kandungan makna dan penafsiran dari
lafal perintah dalam Al-Qur’an Juz Tabārak (Juz 29), serta menjadi tambahan
referensi terkait penelitian yang serupa pada aspek linguistik Al-Qur’an, dalam hal ini
berupa analisis ilmu ma’āni sebagai bagian pokok pembahasan dalam ilmu balagah.
Kata Kunci: ṣīgah al-Amr, Juz Tabārak, Balagah, Komparasi.
Tidak tersedia versi lain