Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI STAIN PONTIANAK (KRITIK DESAIN MATERI AJAR DAN METODOLOGI)


Disertasi ini, berdasarkan judulnya ‘Pembelajaran Bahasa Arab di STAIN Pontianak (Kritik Desain Materi Ajar dan Metodologi)’ mendeskripsikan secara utuh tentang pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak. Penelitian ini difokuskan kepada tiga permasalahan pokok yaitu; pertama, bagaimana desain materi ajar pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak. Kedua, bagaimana penerapan metodologi dalam pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak. Ketiga, faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat dari ketiga fokus permasalahan di atas, peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif deskriftif ini menggunakan tiga pendekatan, satu metode dan tiga teknik penelitian. Ketiga pendekatan yang dimaksud ialah pendekatan linguistik, pendekatan paedagogik dan pendekatan psikologis. Sedangkan metodenya ialah metode kualitatif deskriptif. Adapun tekniknya ialah dokumentasi, wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, para dosen bahasa Arab di STAIN Pontianak dalam kegiatan pembelajarannya tidak memiliki acuan konseptual dalam bentuk desain materi ajar pembelajaran. Akibatnya ialah terjadi ketidakseragaman materi ajar karena masing-masing dosen melakukan ijtihad individual. Tampak materi ajar bahasa Arab I yang dipresentasikan tidak berkorelasi secara utuh dengan tujuan yang ingin dicapai khususnya bagi mahasiswa pemula. Kedua, dalam aspek metode pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak diketahui bahwa para dosen bahasa Arab di lembaga PTAIN tersebut mengakui bahwa metode eklektik merupakan metode yang lebih cocok diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab. Alasannya ialah karena metode tersebut dapat mengelaborasi aspek-aspek positif dari beberapa metode yang ada selama ini.
Meskipun para dosen tidak mengalami problem serius dari segi pemilihan dan penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa Arab, namun dari segi presentasi materi ajar, kelihatan tidak gradual. Materi ajar tidak dimulai dari sesuatu yang paling mudah yaitu pembelajaran aspek fonologi yang meliputi kaidah menulis dan membaca huruf hijaiyah kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kosa kata. Bahkan tampak sebagian dosen ada yang langsung mempresentasikan materi ajar yang sulit seperti membaca teks tidak berbaris untuk semester awal di mana banyak mahasiswanya masih level pemula. Jadi, pembelajaran bahasa Arab seperti ini dapat dikatakan tidak memenuhi aspek-aspek pendidikan dan kebahasaan. Ketiga, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak ada 2 (dua), faktor yang mendukung antara lain; sarana dan prasarana yang sudah memadai, sumber daya manusia (dosen) dari segi jumlah sudah cukup. Para dosen memiliki kompetensi akademik, sosial dan paedagogik. Selain itu, pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak sangat didukung oleh input yang berasal dari pondok pesantren dan madrasah aliyah dan secara umum tampak mahasiswa cukup antusias mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Adapun faktor yang dirasakan oleh sebagian mahasiswa menghambat pembelajaran bahasa Arab ialah faktor linguistik bahasa Arab yang dinilai lebih sulit dibanding bahasa asing lainnya, baik aspek fonologi, sintaksis dan morfologinya. Sedangkan faktor non linguistik yang tampak menghambat pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak antara lain seperti minat dan motivasi mahasiswa yang masih tergantung kepada dosen terutama yang berasal dari sekolah umum. Selain itu, ialah teknik pembelajaran sebagian dosen yang tampak terburu-buru dan tidak melakukan repetisi sehingga terkesan mempersulit mahasiswa di dalam memahami bahasa Arab. Terakhir ialah banyaknya beban mata kuliah yang harus dipelajari mahasiswa selain bahasa Arab.
Implikasi dari penelitian ini ialah penulis merekomendasikan beberapa hal penting untuk dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di STAIN Pontianak. Pertama, mendorong pemerintah agar menetapkan bahasa Arab menjadi bidang studi nasional sebagaimana bahasa Inggris. Kedua, pimpinan STAIN Pontianak perlu melakukan tiga hal, yaitu mengadakan pendidikan bahasa Arab ekstrakurikuler bagi semua mahasiswa baru minimal satu sumester, mendatangkan dosen bahasa Arab dari negara pengguna bahasa Arab dan mengirim dosen bahasa Arab STAIN Pontianak secara berkala ke negara pengguna bahasa Arab. Ketiga, para dosen bahasa Arab STAIN Pontianak perlu membentuk wadah pertemuan yang berfungsi khusus membahas persoalan yang terkait dengan pembelajaran bahasa Arab.

RAHMAP - Personal Name
492 RAH p
492
Text
Indonesia
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2014
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...