Detail Cantuman Kembali
disertasi :PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK PASCAGEMPA (STUDI KASUS PADA 3 SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA PALU)
- Bagikan:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengkaji perencanaan pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa pada 3 Sekolah Dasar Negeri di Kota Palu; 2) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa pada 3 Sekolah Dasar Negeri di Kota Palu; 3) Mengkaji penilaian pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa pada 3 Sekolah Dasar Negeri di Kota Palu; 4) Mengkaji hasil pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa pada 3 Sekolah Dasar Negeri di Kota Palu; dan 5) Mengkaji faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembenlajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa pada 3 Sekolah Dasar Negeri di Kota Palu.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan di SDN balaroa, SD Inpres Balaroa dan SD Inpres Perumnas Balaroa dengan pendekatan fenomenologis yang menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena di lapangan serta menggunakan landasan filosofis interdisipliner, yaitu pendekatan pedagogis, sosiologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data melalui tiga tahap, yaitu kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber, trianggulasi teknik dan Teknik trianggulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanan pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik pascagempa, yakni: 1) Perencanaan pembelajaran saat menggunakan tenda, tidak dirancang secara tertulis dalam bentuk RPP, materi disiapkan oleh guru dan relawan. Perencanaan pembelajaran saat menggunakan sekolah transisi sudah mengacu pada kurikulum telah membuat perencanaan secara tertulis (RPP). Perencanaan pembelajaran masa pandemi covid-19 mengacu pada RPP yang telah dirancang sebelum terjadi covid-19, hanya metode berubah dan materi dipadatkan. 2) Pelaksanaan pembelajaran saat menggunakan tenda berlangsung selama kurang lebih 6 bulan fokus pada kegiatan religi, semua guru memberi materi agama dan melakukan kegiatan-kegiatan berupa zikir bersama, membaca asmaul husna, menghafal surat-surat pendek, menghafal do’a sehari-hari, praktek ibadah, berdongeng, berceritra, bermain game, bernyanyi. Dengan cara ini, peserta didik cepat pulih dari rasa trauma dan semakin taat menjalankan ibadah.
Setelah menggunakan sekolah transisi sudah kembali belajar normal guru mengajar mengacu pada materi pelajaran yang telah direncanakan akan tetapi masih diawali dengan kegiatan religi pada pagi hari. Pelaksanaan pembelajaran masa pandemi covid 19 yakni pemberian tugas, memberikan modul, dan tatap muka pada sentra-sentra belajar. 3) Penilaian pembelajaran masa darurat bencana tidak dilakukan, masa sekolah transisi menggunakan teknik penilaian observasi, masa pandemi covid-19 menilai tugas-tugas peserta didik, merujuk pada nilai sebelumnya, dan melakukan penilaian observasi pada sentra belajar. 4) Hasil pelaksanaan pembelajaran PAI dalam pembentukan sikap spiritual peserta didik yakni terjadi perubahan prilaku beragama yang implikasinya tampak pada perubahan sikap spiritual peserta didik. 5) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran PAI adanya bantuan relawan, kerja sama antarguru, dukungan dari pemerintah, penambahan jam pelajaran PAI. Adapun faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran PAI adalah masih ada peserta didik kadang merasakan trauma, sarana dan prasarana (fasilitas) tidak memadai dan faktor guru.
Implikasi penelitian ini adalah: perlu melakukan simulasi bencana kepada peserta didik, yakni memberi pemahaman kepada peserta didik mengenai jenis dan penyebab bencana gempa bumi, serta hal-hal yang dilakukan pada kondisi sebelum terjadinya bencana, saat terjadinya bencana dan pasca bencana untuk mengurangi resiko bencana terhadap peserta didik.