Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: PEMBINAAN KEAGAMAAN KOMUNITAS MUSLIM TIONGHOA DI KOTA MAKASSAR


Pokok masalah dalam disertasi ini adalah bagaimana pembinaan keagamaan
komunitas muslim Tionghoa di Kota Makassar?. Permasalahan tersebut dijabarkan
dalam beberapa submasalah, yaitu bagaimana bentuk pembinaan keagamaan
komunitas muslimTionghoa di Kota Makassar?, bagaimana materi dan metode
pelaksanaan pembinaan keagamaan komunitas muslim Tionghoa di Kota Makassar?,
dan bagaimana peluang dan tantangan pembinaan keagamaan bagi komunitas muslim
Tionghoa di Kota Makassar?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menemukan
teori: (1) Bentuk pembinaan keagamaan komunitas muslim Tionghoa di Kota
Makassar, (2) Materi dan metode pelaksanaan pembinaan keagamaan komunitas
muslim Tionghoa di Kota Makassar, dan (3) Peluang dan tantangan pembinaan
keagamaan bagi komunitas muslim Tionghoa di Kota Makassar.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan paedagogiek/religious dan
pendekatan sosiologis sebagai pendekatan keilmuan. Data dikumpulkan dengan
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Selanjutnya data
dianalisis dengan menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi. Sumber data adalah para mualaf yang tergabung
dalam komunitas muslim Tionghoa, pembina/pengajar, dan anggota/pengurus PITI.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Bentuk pembinaan keagamaan
komunitas muslim Tionghoa dilaksanakan dalam beberapa bentuk pembinaan, yaitu
pengajian, pembinaan mualaf, tahsin Alquran, zikir bersama, arisan yang
dirangkaikan pengajian, diskusi ke-Islaman, silaturrahmi/door to door, dan konseling.
(2) Materi pembinaan keagamaan bagi komunitas muslim Tionghoa adalah materi
dasar ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak. Pemberian materi pada
mualaf tidak bersifat sistematis terkhusus bagi yang baru bersyahadat. (3) Metode
pembinaan keagamaan adalah metode personal approach, ceramah, halaqah, dan
konsultasi. (4). Faktor peluang dalam proses pembinaan keagamaan, yaitu
pembina/pengajar adalah pengurus/anggota PITI, semangat tinggi dari mualaf Tionghoa dan masyarakat umum, dan pembinaan keagamaan dilaksanakan secara
gratis. (5) Faktor tantangan pembinaan tersebut adalah pembinaan mualaf bersifat
kondisional, tidak ada asrama bagi mualaf yang baru bersyahadat, mualaf tidak
konsisten menghadiri kegiatan pembinaan keagamaan, dan persepsi “Seorang
Muslim” Tionghoa.
Penelitian ini memiliki implikasi bahwa proses pembinaan keagamaan
komunitas muslim Tionghoa dibutuhkan konsistensi dalam pembinaannya, baik dari
penjadwalan kegiatan, materi yang sesuai dengan karakter orang Tionghoa, dan
metode yang tepat. Proses pembinaan keagamaan bagi mualaf yang baru bersyahadat
wajib mengikuti proses “Pembinaan Utama” selama 3 (tiga) bulan sebagai syarat
untuk mendapatkan sertifikat ke-Islamannya.
Kata Kunci: Pembinaan keagamaan, Muslim Tionghoa
Besse Marjani Alwi - Personal Name
2X7.2
2X7.2
Text
Indonesia
PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
2020
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...