Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: Analisis Ta’arud al-Jarh wa al-Ta’dil dan Implikasinya Terhadap Kesahihan Hadis.


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap sebab
terjadinya perbedaan para ulama serta para peneliti hadis kontemporer dalam
menetapkan kualitas kesahihan suatu riwayat hadis. Terjadinya perbedaan tersebut,
lebih banyak disebabkan oleh metode dalam menetapakan tingkat kapasitas
periwayat hadis yang pada sanadnya terdapat sejumlah periwayat yang padanya
terjadi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l. Sehingga, peneliti tertarik untuk meneliti tiga
perkara yang berhubungan dengan ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l dan Implikasinya
terhadap kesahihan hadis, yakni: 1) Bagaimana latar belakang terjadinya ta’a>rud} aljarh}
wa al-ta’di>l ? 2) Bagaimana bentuk-bentuk ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l ? dan 3)
Bagaimana implikasi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l terhadap kesahihan hadis ?.
Penelitian ini merupakan penelitian kulitatif berbasis library research dalam
bentuk content analysis yang cara kerjanya melalui pengumpulan data, reduksi data,
display data, verikasi data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan metode
interpretasi tekstual, kontekstual dan intertekstual dengan pendekatan sejarah,
linguistic, antropologi, dan psikologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terjadinya ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l
dikalangan ulama kritikus hadis dilatarbelakangi oleh empat faktor, yaitu: (1)
perbedaan hasil pengamatan dan penelitian riwayat; (2) perubahan ijtihad dari
seorang na>qid; (3) perbedaan maksud dan tujuan dari lafaz} jarh} maupun ta’di>l dari
na>qid; dan (4) perbedaan metode penggunaan lafaz} dari para na>qid. Hal tersebut
selanjutnya melahirkan dua bentuk ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l, yakni: (1) Ta’a>rud} al-
Kimmi> (Kuantitatif) yakni, pertentangan antar ulama dan dari satu orang ulama; (2)
Ta’a>rud} al-Naw’i> (kualitatif) dalam dua bentuk minornya, yaitu: (a) ta’a>rud} h}aqi>qi>
dan (b) ta’a>rud} al-nisbi>y. Melalui kedua bentuk mayor dan minornya tersebut, maka
terumuskan konstruksi metodologis penyelesaiannya, yaitu: (a) metode al-jam’u;
dan (b) metode al-tarji>h, kedua metode tersebut dilaksnakan melalui tiga lokus
langkah verifikasi implikasi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l dalam penelitian hadis, yaitu;
(1) Implikasi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l terhadap kualitas periwayat hadis; (2)
Implikasi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l terhadap kesahihan sanad hadis; dan (3)
Implikasi ta’a>rud} al-jarh} wa al-ta’di>l terhadap kesahihan matan hadis. Melalui
langkah verifikasi tersebut ditemukan, bahwa apabila terjadi ta’a>rud} al-jarh} wa alta’di>
l secara haqi>qi>, diselesaikan dengan metode al-jam’u, dan kualitas periwayat
berada pada tingkatan wasat}, yang sanad dan matan riwayatnya berada pada derajat
kualitas h}asan li z\a>tihi, dan jika di tarji>h}, maka kualitas sanad dan matan tergantung
pada qari>nah murajjih}ah. Hasil penelitian ini, diharapkan memberi sumbangan
metodologis dalam penelitian hadis yang lebih koprehensif, cermat dan terarah.
2X2
2X2
Text
Indonesia
ILMU HADIS
2020
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...