Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG KEKERASAN


Penelitian ini membahas kekerasan dalam perspektif al-Qur’an. Akhir-akhir ini, praktek kekerasan bernuansa agama mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di Indonesia, misalnya, kasus kekerasan ini dilihat dari perilaku terorisme, dehumanisasi aliran-aliran yang dianggap sesat, razia tempat-tempat maksiat, seperti lokalisasi, bar, hotel, dan diskotik serta kekerasan yang bermotif agama. Secara umum, penyebab kekerasan dalam agama dapat dikategorikan menjadi dua faktor, internal dan eksternal. Secara internal, makna pesan dalam kitab al-Qur’an memiliki intrepretasi yang bervariasi. Secara eksternal, kekerasan itu disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, maupun politik. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji perspektif al-Qur’an tentang kekerasan melalui istilah-istilah yang berkaitan dengan kekerasan sehingga menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang makna kekerasan dalam al-Qur’an
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan fokus pada penelitian pustaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir dengan metode tematik. Sumber data utama adalah ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kekerasan yang dianalisis dengan teknik interpretasi historis, filosofis, lingguistik dan multi-interpretasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa esensi kekerasan dalam al-Qur’an sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan perdamaian dan menghilangkan segala bentuk penindasan dan kezhaliman. Al-Qur’an menggunakan istilah-istilah yang secara langsung maupun tidak langsung mengindikasikan kekerasan, yaitu galaza, qatala, al-uluw, al-tat}aruf,al-irha>b,d{araba, qaswah, syiddah, s}alaba dan ‘udwa>n. Kekerasan secara umum bermakna sikap atau tindakan yang menyebabkan orang lain cedera atau matinya orang atau kelompok lain atau menyebabkan kerusakan fisik pada barang. Bentuk kekerasan itu dapat berupa verbal maupun fisik. Di dalam al-Qur'an, pelaku kekerasan itu berasal dari orang-orang kafir dan juga orang beriman, sementara objek sasarannya terjadi pada diri Nabi, alam semesta, dan juga terhadap al-Qur’an. Kekerasan perspektif al-Qur’an ini tidak hanya bermakna negative, tetapi juga mengandung hal hal positif, seperti untuk menjaga kehormatan manusia, membalas serangan musuh, menyelamatkan orang-orang yang tertindas, mempertahankan kebebasan beragama, memberi pelajaran kepada orang-orang yang melanggar perjanjian.
Penelitian ini berimplikasi terhadap pentingnya memahami ayat-ayat al-Qur’an secara komprehensip agar mampu memahami dengan tepat term-term kekerasan yang terdapat dalam al-Qur’an dan kemudian mampu menampakkan wajahIslam yang lebih humanis dan toleran.
Kata Kunci: Kekerasan, perspektif, al-Qur’an
Muhammad Hasdin Has - Personal Name
2x1
2x1
Text
Indonesia
ILMU HADIS
2020
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...