Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: PENDIDIKAN KARAKTER BERTOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK DI SDN INPRES 6.88 PERUMNAS 2 KOTA JAYAPURA
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura? Dari pokok masalah tersebut selanjutnya dikemukakan 4 (empat) submasalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana realitas keragaman karakter peserta didik di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura?, 2) Bagaimana ragam strategi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura?, 3) Bagaimana bentuk implementasi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik melalui kegiatan sekolah di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura?, dan 4) Bagaimana hasil implementasi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura?
Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pedagogik. Adapun sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, para tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lalu, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat keragaman karakter peserta didik di SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura yang didasari oleh keragaman suku bangsa (Papua, non Papua, dan Port Numbay), agama (Kristen, Islam, dan Katolik), latar belakang pekerjaan orang tua (TNI/Polri, PNS, pensiunan, swasta, sopir, dagang, dan tani), dan pendidikan orang tua peserta didik (SD, SLTP, SLTA, Diploma, S1, dan S2). (2) Ragam strategi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik adalah: kebijakan sekolah, pembiasaan terhadap perbedaan, pembiasaan terhadap persamaan, dan latihan heterogenitas dalam kelompok. (3) Bentuk implementasi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik melalui kegiatan sekolah terintegrasikan ke dalam dua kegiatan, yaitu: Pertama, kegiatan pengembangan diri diwujudkan dalam:
xx
kegiatan rutin (berjabat tangan, berdoa setiap hari di akhir pembelajaran, doa bersama, english day, baca senyap, senam waniambey, dan peringatan hari besar agama), kegiatan spontan (menegur peserta didik yang tidak membaur dengan teman lain, membuat kelompok sendiri, dan melakukan tindakan intoleran, serta membiasakan peserta didik untuk memiliki kepedulian sosial terhadap temannya), keteladanan guru, dan pengkondisian (pemasangan poster dan slogan yang berkaitan dengan sikap toleransi dan pembentukan kelompok belajar). Kedua, pengintegrasian nilai toleransi ke dalam mata pelajaran dilakukan dengan cara mencantumkan nilai toleransi ke dalam silabus dan RPP. (4) Hasil implementasi pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama pada peserta didik adalah tertanamnya karakter toleransi antarumat beragama. Indikator toleransi antarumat beragama peserta didik kelas rendah dalam aspek keagamaan ialah tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah. Sedangkan aspek sosialnya adalah menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat dirinya, mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat, dan membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda agama, suku, dan etnis. Indikator toleransi antarumat beragama peserta didik kelas tinggi dalam aspek keagamaan ialah: menjaga hak teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ajaran agamanya. Sedangkan indikator toleransi antarumat beragama dalam aspek sosial adalah menghargai pendapat yang berbeda sebagai suatu yang alami dan insani, bersahabat dengan teman yang berbeda pendapat, bekerjasama dengan teman yang berbeda agama, suku, ras, dan etnis dalam kegiatan di kelas maupun sekolah, dan membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda agama, suku, dan etnis.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Terwujudnya kurikulum yang berbasis karakter bertoleransi antarumat beragama di Papua. 2) Dijadikannya SDN Inpres 6.88 Perumnas 2 Kota Jayapura oleh pemerintah sebagai sekolah percontohan dalam pendidikan karakter bertoleransi antarumat beragama di Kota Jayapura secara khusus dan di Indonesia secara umum.
A. ARIF ROFIKI - Personal Name
1
370 ARI p
370
Text
Indonesia
PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
2020
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...