Detail Cantuman Kembali

XML

TESIS: Problematika Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Madrasah Ibtidaiyah Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Maros


Pokok masalah yang dibahas pada penelitian ini tentang Problematika Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Madrasah Ibtidaiyah Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Maros. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Problem apa saja yang dihadapi Guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Madrasah Ibtidaiyah Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Maros, dan 2) Untuk mengetahui uapaya yang dilakukan untuk mengatasi problem pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dihadapi Guru Madrasah Ibtidaiyah Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Maros.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan naturalistik dan pendekatan pengamatan berperan serta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi parsitipatif, dokumentasi dan peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian. Adapun teknik pengolahan dan analisis data, yaitu: keseluruhan data yang terkumpul dianalisis sepanjang proses pengumpulan data dilapangan berlangsung hingga data yang dikehendaki sudah dianggap lengkap, kemudian dilanjutkan dengan membuat catatan hasil temuan ke dalam buku catatan lapangan, data tersebut diklarifikasi sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, kemudian diberi pengkodean dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dihadapi guru Madrasah Ibtidaiyah Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Maros, diantaranya: 1) Budaya membaca siswa yang masih rendah, 2) Kurangnya penguasaan teknologi informasi, 3) Lemahnya bidang penguasaan administrasi, dan 4) Kurangnya sarana dan prasarana. Adapun upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi ke empat permasalahan itu: 1) Upaya guru dalam mengatasi problem budaya membaca yang masih rendah, antara lain: Guru melakukan inovasi dan strategi bagaimana caranya agar peserta didik tersebut bisa mencintai buku. Ada beberapa kiat yang harus dilakukan guru dalam menghadapi siswa-siswi yang minat bacanya rendah, antara lain: a) pemilihan buku yang tepat, b) ciptakan suasana yang nyaman, c) menempelkan slogan atau stiker yang memotivasi anak untuk giat membaca, d) sharing, dan e) membimbing siswa bagaimana caranya membaca yang baik. 2) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problem kurangnya penguasaan teknologi informasi, antara lain: melakukan pelatihan secara berkala tentang penggunaan teknologi informasi. Guru juga bisa melakukan langkah-langkah agar dapat menguasai penggunaan teknologi dengan cepat, seperti: a) membiasakan diri bersentuhan dengan alat-alat elektronik terutama laptop terkait dengan materi pembelajaran, b) meminimalisir penggunaan gadget untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, c) selalu menggunakan waktu luang untuk mencari informasi pembelajaran lewat alat elektronik, dan d) mengikis sifat jenuh dalam diri untuk senantiasa berkembang dan berwawasan luas. 3) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problem lemahnya bidang penguasaan administrasi, antara lain: senantiasa melakukan sharing dengan teman guru terkait perangkat administrasi guru, ada beberapa perangkat guru yang perlu dilengkapi oleh setiap pendidik, antara lain: a) jadwal mengajar, b) program tahunan, c) program semester, d) absensi siswa, e) rekap absen siswa, f) agenda pembelajaran, g) nilai sikap, h) nilai pengetahuan, i) nilai UTS, j) nilai UKK, k) analisis butir soal, l) deskripsi nilai, m) analisis ketuntasan, dan n) nilai rapor digital. 4) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi problem kurangnya sarana dan prasarana, antara lain: pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sarana dan media pembelajaran.
Saran peneliti terhadap hasil penelitian ini adalah : 1) Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama harus memberikan ketersediaan buku-buku bacaan yang sesuai dengan usia anak serta memberikan fasilitas perpustakaan kepada setiap madrasah yang ada dalam naungan Kementerian Agama, 2) Kementerian Agama hendaknya memberikan pelatihan secara kontinyu kepada setiap guru dalam naungannya terkait penggunaan teknologi informasi, 3) Kementerian Agama seharusnya memberikan aplikasi nilai rapor yang mudah dan gampang dikuasai guru, dan 4) Kepada Kepala Madrasah hendaknya jeli memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di madrasah masing-masing, dan tanggap mencari di mana ada peluang untuk mendapatkan bantuan sarana dan prasarana.

SALMAH - Personal Name
2X7.3
2X7.3
Text
2019
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...