Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: PERSPEKTIF HADIS NABI SAW TENTANG URIN UNTA
Masalah berobat urin unta menuai kontroversi di tengah masyarakat,
akhirnya menimbulkan pertanyaan status hadis tentang urin unta, yang selama ini
urin dinilai sebagai kotoran dan najis. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas
perspektif hadis Nabi tentang urin unta, yang difokuskan kepada tiga aspek, yaitu
bagaimana kualitas hadis tentang urin unta, bagaimana kandungan hadis tentang
urin unta, dan bagaimana mengimplemetasikan hadis tentang urin unta. Yang
bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas hadis, selanjutnya memahami
kandungan, dan teknik implementasinya.
Dalam menjawab tiga aspek ini, penulis menggunakan pendekatan
multidisipliner, yaitu; teologis, linguistik, sosio-historis, dan medis. Serta analisis
semantik yang komprehensif dengan teknik interpretasi tekstual, intertekstual, dan
kontekstual. Sumber data dari ayat al-Qur’an, hadis dalam kutub al-tis’ah, syarah
hadis, fikih-us}u>l fiqh, kitab sejarah, kamus bahasa dan kesehatan. Penelitian ini
termasuk kategori library research, dengan teknik mengumpulkan data, mengutip,
menyadur, dan menarik kesimpulan. Jenis penelitian ini tergolong kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga klasifikasi hadis tentang
urin unta, pertama, hadis tentang anjuran Nabi berobat urin dan susu unta, dengan
27 jalur sanad dan 8 jalur di antaranya dengan sisipan lafal ibil s}adaqah. Status
keseluruhan hadis dinyatakan 23 s}ah}i>h, 3 h}asan s}ah}i>h} gari>b, dan 1 d}a’i>f. Kedua, hadis
tentang susu dan urin unta mengobati sakit perut dan kulit sebanyak 4 jalur sanad, 3
jalur sanad berkualitas shahih dan 1 jalur dinyatakan mursal. Ketiga, hadis tentang
susu dan urin unta mengobati penyakit badan 4 jalur sanad, dan keempat jalur sanad
dinilai shahih. Berdasarkan kritik hadis pada semua klasifikasi, disimpulkan bahwa
sesuai unsur-unsur kaidah kesahihan sanad dan matan, status hadis dinyatakan
maqbu>l dapat dijadikan hujjah. Pada konsep pengamalan hadis, dapat dipahami
secara tekstual dan kontekstual, dalam konteks hadis tentang medis, ada kalanya
redaksi hadis merupakan sampel saja. Sehingga dimaknai bahwa Nabi saw.,
mengajarkan kreativitas untuk mengembangkan pengobatan sesuai potensi alam dan
lokalitas di mana mereka berada. Sejalan dengan hasil penelitian medis, bahwa urin
unta dapat mengobati asites, hepatitis, ekzema, dan ia mengandung antibiotik.
Penelitian ini berimplikasi kepada peneliti selanjutnya, perlu interkoneksi
dengan teori-teori sains modern untuk memperoleh informasi dan teknik pengobatan
yang terkandung dalam urin dan susu unta berupa obat, bahan antibody, atau vaksin.
Hasil penelitian ini juga berimplikasi perlunya penelitian riset agar menemukan
vaksin lokal pada masing-masing daerah.
Muhammad Nasrun - Personal Name
2X2
2X2
Text
ILMU HADIS
2019
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...