Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: TERAPI SALAT BAGI PECANDU NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA SUNGGUMINASA GOWA


Pokok masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Terapi Salat Bagi Pecandu Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa? Dari pokok masalah tersebut selanjutnya di-breakdown ke dalam tiga sub masalah yaitu: 1) Bagaimana proses terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa Gowa? 2) Bagaimana dampak terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa Gowa? 3) Apa kendala yang dihadapi oleh terapis dalam penerapan terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan berlokasi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi, pendekatan psikologi, pendekatan komunikasi, dan pendekatan sosiologi. Sumber data primer (informan kunci) dalam penelitian ini adalah Mubayyinul Haq sebagai terapis (dai yang memberikan materi tentang salat), dan informan ahli adalah KaLapas, pembina, pegawai Lapas dan pecandu narkoba. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara (daftar pertanyaan penelitian), alat dokumentasi berupa alat tulis, kamera, alat perekam dan peralatan-peralatan yang dipergunakan untuk memudahkan penelitian. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa yaitu a) Tahap Takhalli/pembersihan diri dengan cara berwudu. b) Tahap pelaksana terapi salat dengan mempercantik gerakan salat yang diawali dengan niat karena Allah (ikhlas dalam melaksanakan salat), takbir, bersedekap, memandang ke tempat sujud dan khusyuk, membaca doa iftitah (istiftah), membaca Al-Fatihah, rukuk dengan tuma’ninah, bangkit dari rukuk (i’tidal) dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk antara dua sujud, bangkit dari sujud, tasyahud dan salam. 2) Dampak terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa yaitu a) Dampak dari segi psikis semua pecandu merasakan setelah salat hatinya merasa lebih tenang dan sabar, tidak banyak fikiran dan mereka merasa dekat dengan Allah. b) Dari segi fisik, yang dirasakan pecandu setelah rutin salat di Lapas, mereka merasa sehat dan menyembuhkan sakit punggung dan pinggang, dapat menghilangkan penyakit migrein atau pusing, influenza dan sakit leher. 3) Kendala yang dihadapi oleh terapis dalam penerapan terapi salat bagi pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa, yaitu tidak tersedianya waktu yang memadai, terbatasnya sarana dan prasarana, masalah dana, dan masalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Implikasi penelitian ini adalah diharapkan kepada pihak Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Sungguminasa Gowa agar menerapkan terapi salat bagi pecandu narkoba dengan maksimal, agar pecandu benar-benar dapat merasakan dampak dari terapi salat tersebut, dan tahapan-tahapan terapi Islam bukan hanya sampai tahap takhalli (pembersihan diri), tetapi seharusnya disempurnakan sampai pada tahap tahalli (pengembangan diri), dan tajalli (penemuan diri). Diharapkan juga dapat menambah tenaga terapis yang betul-betul orang yang memunyai kapasitas keilmuan dibidang terapi salat.
St. Rahmatiah - Personal Name
346
346
Text
2019
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...