Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Mulia Peserta Didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar
Disertasi ini mengkaji profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, menggambarkan akhlak mulia peserta didik pada SMA di Keca-matan Rappocini Kota Makassar, menganalisis dan merumuskan upaya profesional yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak mulia pe-serta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, mengidentifikasi dan menemukan faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar serta solusinya.
Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan menggunakan pende-katan interaksi simbolik dan pendekatan fenomenologis. Sumber data dalam pene-litian ini yaitu sumber data primer yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru Pendidikan Agama Islam, peserta didik, dan sum-ber data sekunder yang terdiri dari dokumentasi penting menyangkut profil seko-lah, data tenaga pendidik dan data peserta didik serta unsur penunjang pendidikan lainnya. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, pedoman wawan-cara, dan check list dokumentasi. Kemudian metode pengumpulan data mengguna-kan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan dan ana-lisis datanya melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, dari 17 jumlah guru Pendidikan Agama Islam yang ada hanya 8 orang yang memiliki tingkat profesionalisme yang baik dengan dasar bahwa dari 7 indikator yang dijadikan ukuran profesionalisme guru hanya 6 indikator yang dipenuhi yaitu memiliki kom-petensi kepemimpinan yang baik, kualifikasi akademik sarjana, kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampunya (link and match), masa kerja minimal 5 tahun, sering mengikuti pelatihan peningkatan pro-fesionalisme guru, sudah disertifikasi dan 1 indikator profesionalisme guru yang tidak dipenuhi yaitu belum memiliki kompetensi kepribadian yang baik; dan 4 jumlah guru lainnya memiliki tingkat profesionalisme yang cukup baik dengan dasar bahwa dari 7 indikator yang dijadikan ukuran profesionalisme guru hanya 4 indikator yang dipenuhi yaitu mereka sudah memiliki kompetensi kepribadian dan kepemimpinan yang baik, kualifikasi akademik sarjana, kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampunya (link and match) dan 3 indikator profesionalisme guru yang belum dipenuhi; serta 5 jumlah guru dikata-kan memiliki tingkat profesionalisme yang kurang baik dengan dasar bahwa dari 7 indikator yang dijadikan ukuran profesionalisme guru hanya 3 indikator yang dipenuhi yaitu mereka sudah disertifikasi, sarjana, masa kerja di atas 5 tahun dan 4 indikator yang belum dipenuhi. Adapun gambaran akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, apabila ditinjau dari aspek kepa-tuhan dalam melaksanakan salat berjamaah di sekolah maka dari 13 jumlah sekolah yang ada, 5 sekolah yang peserta didiknya sudah memiliki tingkat kepatuhan yang baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran kepatuhan dalam melaksanakan salat berjamaah hanya 3 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka sudah mampu melaksanakan salat berjamaah dengan sungguh-sungguh, melaksanakan sacara rutin, selalu saling mengajak ketika akan melaksanakan salat berjamaah dan 1 indikator yang belum dipenuhi yaitu masih terkadang menunggu instruksi dari guru; dan 4 sekolah yang peserta didiknya memiliki tingkat kepatuhan yang cukup baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran kepatuhan dalam melaksanakan salat berjamaah hanya 2 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka sudah mampu melaksanakan salat berjamaah dengan sungguh-sungguh, saling mengajak ketika akan melaksanakan salat berjamaah di sekolah; serta 4 sekolah yang memiliki tingkat kepatuhan yang kurang baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran kepatuhan dalam melaksanakan salat berjamaah hanya 1 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka hanya mampu melaksanakan salat berjamaah dengan sungguh-sungguh. Adapun mengenai akhlak tanggung jawab peserta didik dalam melaksanakan tugas di sekolah, dari 13 jumlah sekolah yang ada, 6 sekolah yang peserta didiknya memiliki tanggung jawab yang baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekolah hanya 3 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka sudah mampu melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diten-tukan, hasil pelaksanaan tugasnya memuaskan dan 1 indikator yang belum dipenuhi yaitu melaksanakan tugas tanpa mengharap bantuan dari teman; dan 4 jumlah sekolah dikatakan peserta didiknya memiliki tanggung jawab yang cukup baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekolah hanya 2 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka mampu melaksanakan tugas tanpa meminta bantuan, menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan 2 indikator yang belum dipenuhi; serta 3 jumlah sekolah lainnya dikatakan peserta didiknya masih memiliki tanggung jawab yang kurang baik dengan dasar bahwa dari 4 indikator yang dijadikan ukuran tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekolah hanya 1 indiktor yang dipenuhi yaitu mereka hanya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan 3 indikator yang belum dipenuhi. Upaya profesional yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar adalah membudayakan kegiatan salat berjamaah, salat sunat duha, kegiatan tadarrus al-Qur’an, kultum, pesantren kilat, puasa sunat Senin dan Kamis serta membuat jadwal petugas kebersihan kelas. Faktor internal yang mendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, meliputi kualifikasi akademik guru, kompetensi guru, kerja sama guru Pendidikan Agama Islam dengan wali kelas, dan kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan faktor eksternal meliputi adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat. Adapun faktor internal yang menghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak mulia peserta didik pada SMA di Kecamatan Rappocini Kota Makassar, yaitu ketersediaan fasilitas sekolah yang kurang memadai, pemba-waan peserta didik sedangkan faktor eksternalnya meliputi kurangnya peran orang tua dalam lingkungan keluarga dan pengaruh perkembangan IPTEK. Adapun solusi faktor penghambat yaitu kerja sama pihak sekolah dalam membenahi fasilitas sekolah, kerja sama orang tua peserta didik dengan guru di sekolah, khususnya dalam hal membina akhlak mulia peserta didik.
Implikasi dari penelitian ini adalah berbagai bentuk program kegiatan pembinaan akhlak mulia yang telah dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah perlu dikembangkan dengan program konkret berkaitan dengan metode, materi dan evaluasi. Kemampuan dan upaya profesional yang telah dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak mulia peserta didik juga perlu inovasi dengan semakin menggali potensi sumber daya pendidikan yang tersedia guna pembinaan yang berkelanjutan. Orang tua dan anggota masyarakat juga perlu berperan aktif dalam upaya pembinaan akhlak mulia peserta didik dengan tidak bersikap acuh terhadap hal-hal yang dilakukan oleh peserta didik terutama yang bertentangan dengan norma hukum apalagi norma agama.
Syamsir - Personal Name
2X7.3 SYA p
NONE
Text
Indonesia
PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
2014
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...