Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: Konversi Agama dan Strategi Pembinaannya di Kota Makassar
- Bagikan:
Penelitian Disertasi ini difokuskan pada Konversi Agama dan strategi Pembinaannya di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk (1) untuk mendeskripsikan tentang alasan-alasan yang mendasari terjadinya konversi agama (2) Untuk mendeskripsikan Perlakuan lingkungan keluarga terhadap keputusan beralih agama. (3) Untuk menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan muallaf pasca konversi agama di Kota Makassar.
Dalam penelitian ini, digunaka pendekatan multidisipliner, yang meliputi; pendektan fenomenologis, pendekatan dan pendekatan psikologis. Pendekatan sosiologis, pendekatan ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana konversi agama dan pembinaannya di Kota Makassar. Pendekatan psikologis digunakan terutama digunakan untuk menganalisis berbagai temuan atas gejala psikologis yang berkaitan dengan masalah konversi agama dan pembinaannya di Kota Makassar. Pendekatan Fenomenologis digunakan karena dalam penelitian kualitatif berangkat dari fenomena yang terjadi pada setting penelitian (lokasi penelitian) dengan tidak dilakukan interpretasi, akan tetapi fakta dilihat apa adanya dengan tidak direkayasa oleh peneliti.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, bahwa faktor yang menjadi alasan terjadinya konversi agama adalah Faktor hidayah yang diperoleh para muallaf dengan berbagai macam sebab, misalnya melalui mimpi, kesadaran sendiri dan lain-lain (b) Faktor lingkungan, Faktor lingkungan ada dua secara garis besarnya, yaitu faktor lingkungan yang bersumber dari dalam keluarga dan faktor lingkungan dalam pergaulan (c) Faktor Ekonomi (kemiskinan), yang dimaksudkan oleh peneliti adalah ketidakberdayaan oleh para muallaf dalam menanggung kebutuhan hidup sehari-harinya dalam rumah tangganya , sehingga menyebabkan ia beralih agama atau melakukan konversi.(d). Faktor perilaku para pendeta yang berkaitan dengan keuangan gereja yang diambil dengan cara batil. (e) Faktor pernikahan atau jalinan ikatan batin yang dilakukan oleh dua insan yang masing-masing berbeda agama. Adapun yang berkaitan dengan faktor Perlakuan lingkungan keluarga terhadap keputusan beralih agama adalah umumnya para muallaf mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, seperti mereka dikucilkan dari keluarga mereka, diputuskan hubungan keluarganya, dirampas haknya atau diambil barang-barangnya, disiksa secara fisik, dan bahkan diancam akan dibunuh jika mereka tidak mau kembali kepada agamanya semula, yakni agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan .Upaya-upaya pembinaan muallaf pasca konversi agama di Kota Makassar yaitu: pembinaan keislaman, pembinaan melalui majelis Ta’lim, pembinaan aspek Ekonomi, pembinaan melalui aspek organisasi kemasyarakatan, pembinaan melalui buku-buku bacaan, serta pembinaan melalui aspek keterampilan.
Implikasi Konversi Agama Di Kota Makassar adalah semakin tampaknya kebenaran ajaran agama Islam terhadap pelaku konversi agama di Kota Makassar, serta dapat berpengaruh positif terhadap lingkungannya di mana pelaku konversi agama itu berdomisili. Dalam relevansinya dengan pendidikan juga diyakini dapat berimplikasi positif terhadap pendidikan anak-anak keluarga pelaku konversi agama di Kota Makassar terutama yang berkaitan dengan masalah- masalah keislaman dan bahkan juga dalam kaitannya dengan pendidikan akhlak yang diajarkan oleh Islam. Dalam perspektif lain Perkembangan pelaku konversi agama di Kota Makassar juga dapat berimplikasi secara kwantitas terhadap penganut agama Islam di persada bumi Allah swt. Khusus untuk orang-orang Islam yang memang sejak lahirnya telah menganut ajaran agama Islam juga diyakini dapat semakin memperkokoh keyakinan mereka terhadap ajaran Islam yang di bawah oleh nabi besar Muhammad saw. Untuk memelihara dan mempertahankan pemahaman dan keyakinan dari para Pelaku konversi agama di Kota Makassar tersebut tentu sangat dibutuhkan pembinaan dari para tokoh-tokoh Islam di Kota Makassar secara terus menerus