Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: Qiraah Syazzah Dalam Surah Ali Imran dan Implikasinya Terhadap Ilmu Linguistik (Sebuah Kajian Analisis Bahasa)
Disertasi ini mengkaji bacaan Alquran yang Syaz yang terdapat pada Surah
Ali Imran beserta implikasinya terhadap ilmu-ilmu Linguistik. Kajian dalam Disertasi
ini bertujuan untuk menjelaskan pemahaman Qiraah Syazzah dengan mengangkat
ayat-ayat yang terkait dengan Qiraah tersebut yang dilengkapi dengan kajian-kajian
Linguistik disertai faidah-faidah yang dipetik melalui kajian Qiraah Syazzah dalam
Surah Ali Imran.
Adapun dari segi metodologi, Disertasi ini menggunakan penelitian Pustaka,
dimana peneliti mengkaji referensi kepustakaan dengan menelusuri kitab-kitab
Qiraat, kitab-kitab Tafsir, kitab-kitab Ma’ani al-Qur’an, kitab-kitab Mu’jam, dan
kitab-kitab Linguistik. Sedangkan metode yang ditempuh oleh peneliti dalam
pengumpulan data adalah menelusuri ayat-ayat yang di dalamnya terdapat Qiraah
Syazzah dan Qiraah Mutawatir secara bersamaan dengan menyebutkan tokohtokohnya serta alasan masing-masing dari tokoh tersebut, disertai penjelasan mana
bacaan yang benar dari segi analisis bahasa dan mana bacaan yang tertolak kemudian
peneliti menentukan bacaan yang rajih jika memungkinkan. Adapun metode yang
ditempuh oleh peneliti dalam menganalisis lafaz-lafaz al-Qur’an yang yang terdapat
di dalamnya Qiraah Syazzah adalah menggunakan analisis bahasa berdasarkan lafazlafaz tersebut, apakah itu dari segi Dialek, Sintaksis, Morfologi, Balaghah, Fonetik,
dan Semantik.
Dengan melalui penelitian ini, kajian dalam Disertasi ini menunjukkan bahwa
sebagian ayat-ayat yang terdapat pada Surah Ali Imran memiliki Qiraah Syazzah dan
memberikan kontribusi positif terhadap Ilmu-ilmu Linguistik, terutama:
1. Aspek Dialek, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan harakat pada isimisim yang di rafa, dinasab, dan dijar, beserta fi’il.
2. Aspek Sintaksis, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan harakat pada
isim-isim yang dirafa, dinasab, dan dijar, perbedaan dalam penggunaan harakat dan
rasm pada fi’il-fi’il yang marfu, perbedaan dalam penggunaan harakat pada fi’il-fi’il
yang dinasab, perbedaan dalam penggunaan harakat pada fi’il-fi’il yang dijazam,
perbedaan dalam penggunaan simbol-simbol titik dan rasm pada fi’il-fi’il, perbedaan
dalam penggunaan harakat dan rasm pada huruf-hurf ma’ani.
3. Aspek Morfologi, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan rasm dan
harakat pada isim-isim yang dirafa, dinasab, dan dijar, perbedaan dalam pengunaan
harakat pada fi’il madhi dan mudhari, perbedaan dalam bentuk rasm pada fi’il-fi’il
madhi, dan mudhari.
طي
4. Aspek Balagah, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan rasm dalam Ilmu
Badi, perbedaan dalam pengunaan harakat pada Ilmu Ma’ani, dan perbedaan karena
sebab taqdim dan ta’khir, dan perbedaan adanya hazf.
5. Aspek Fonetik, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan rasm dan harakat
akibat adanya Ibdal, Naql, dan Idgham, dan perbedaan penggunaan kata ganti “ha”.
6. Aspek semantik, yang meliputi perbedaan dalam penggunaan harakat pada
isim-isim yang dirafa, dan dijar, perbedaan dalam pengunaan harakat pada fi’il
mudhari, perbedaan dalam bentuk rasm pada fi’il-fi’il madhi, dan amr.
Adapun implikasi dan faidah yang dapat diambil dari keberadaan Qiraah
Syazzah pada Surah Ali Imran adalah Qiraah Syazzah berfungsi sebagai sebagai
penegas dan penjelas terhadap apa yang terdapat pada Qiraah Mutawatir, sebagai
penjelas atas kemungkinan adanya alternatif lain dari aspek kebahasaan pada Qiraah
Mutawatir, sebagai pemelihara atas eksistensi bahasa Arab, sebagai bentuk variasi
dalam penggunaan uslub yang merupakan ciri khas bahasa al-Qur’an atas teks
lainnya, dan sebagai pengembangan terhadap makna al-Qur’an, karena dengan
beragamnya variasi bacaan akan menambah keberagaman makna, dan paling penting
bahwa sesungguhnya perbedaan dalam Qiraat mengajarkan pentingnya toleransi jika
terjadi perbedaan pendapat dalam tradisi keilmuan, di mana hal itu dicontohkan oleh
ulama Qiraat dengan tidak saling menyalahkan diantara mereka meskipun berselisih
paham dalam bacaan.