Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: MASYARAKAT MADANI (TELAAH ATAS PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH ISLAM DI SULAWESI SELATAN)
Disertasi ini berjudul MASYARAKAT MADANI (Telaah Atas Pemikiran Tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan). Pembahasan disertasi ini terpokus pada pandangan tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan tentang masyarakat madani, Dan masalah pokok yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan pandangan tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan tentang masyarakat madani, masyarakat madani dan demokrasi, masyarakat madani dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta eksistensi politik dan peranan pendidikan dalam membangun masyarakat madani menurut pandangan tokoh-tokoh Islam Sulewesi Selatan
Penelitian ini mengikuti jalur penelitian kualitatif. Sebagai penelitian kualitatif, data-data dan bahan-bahan untuk keperluan ini dilakukan dan diperoleh melalui penelitian perpustakan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Field research sebagai data primer dan library research sebagai data sekunder. Field research adalah penelitian yang dilakukan dengan menyaksikan langsung dengan melakukan dialog dan wawancara dengan tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan yang dijadikan sampel penelitian. Sedangkan metode library research, yaitu penelitian melalui buku-buku kepustakaan yang menunjang akuratnya data penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis dan pendekatan sosiologis.
Tulisan ini berupaya menggali pemikiran tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan tentang masyarakat madani. Masyarakat madani bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang menegakkan nilai-nilai ma’ruf (kebaikan) demi terbentuknya masyarkat yang ber-tamaddun (beradab), tanpa mebeda-bedakan suku, ras, dan agama. Ciri dan karakteristik masyarakat madani yakni: free public sphere yakni ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat, demokratis; toleransi, pluralisme, keadilan sosial (social justice) dan masyarakat yang beradab.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan tentang: Pertama; masyarakat madani. Masyarakat madani menurutnya pada dasarnya dibagi menjadi lima pandangan yaitu: a) masyarakat madani adalah masyarakat yang dibentuk oleh Rasulullah di Madinah; b) masyarakat madani adalah masyarakat Islam; c) masyarakat madani adalah masyarakat yang tidak ada kaitannya dengan Islam (non-Islam); d) masyarakat madani dapat dipersamakan dengan civil society, dan e) bahwa masyarakat madani itu adalah civil society plus. Kedua; masyarakat madani dan demokrasi terjadi perbedaan pendapat, yaitu a) masyarakat madani tidak akan mungkin berdiri tegak tanpa dibarengi dengan demokrasi. Demokrasi dapat berdiri tegak di tengah masyarakat madani. Masyarakat madani dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling berkaitan. b) Di dalam Islam tidak dikenal yang namanya demokrasi, karena demokrasi itu dari Barat. bahwa demokrasi sebenarnya bersumber dari Barat. Dalam Islam wujud demokrasi sebenarnya tidak ada. Ketiga; masalah Hak Asasi Manusia. Di Barat yang didahulukan adalah Hak Asasi Manusia. Sedangkan dalam Islam yang didahulukan adalah Kewajiban Asasi Manusia. Keempat; eksistensi politik dalam membangun masyarakat madani. Dalam masyarakat madani, politik itu adalah merupakan suatu keharusan dan keniscayaan asalkan cara berpolitiknya adalah politik yang Islami. Kelima; semua tokoh-tokoh Islam di Sulawesi Selatan berpandangan bahwa eksistensi pendidikan dalam mewujudkan masyarakat madani mempunyai peranan yang sangat penting. Untuk mewujudkan masyarakat madani di Sulawesi Selatan dan dapat terbentuk dengan baik, apabila di dukung oleh sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, demokratis, mandiri, unggul, profesinal dan menegakkan supremasi hukum.
Muhammad Hasbi - Personal Name
2X9.2 MUH m
2X9.2
Text
Indonesia
PEMIKIRAN ISLAM
2008
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...