Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: WAWASAN Al-QUR’AN TENTANG WISATA (Suatu Kajian Tematik)


Disertasi ini adalah studi tentang wawasan al-Qur’an dalam kaitannya
dengan wisata. Pokok permasalahannya ‚Bagaimana wawasan al-Qur’an tentang
wisata‛. Masalah ini penting untuk dikaji, karena selama ini masih dipahami oleh
sebagian kalangan dalam arti terbatas, bahkan dinafikan oleh kalangan tertentu.
Persoalan inilah yang menginspirasi penulis melakukan kajian terhadap ayat-ayat alQur’an yang mengandung makna wisata, guna menemukan suatu rumusan wisata
yang utuh berdasarkan isyarat al-Qur’an.
Masalah tersebut dikaji melalui pendekatan tafsir, historis, sosiologis,
filosofis, dan teologis dengan metode maudu>’i (tematik). Karena penelitian disertasi
ini termasuk kategori penelitian library research, maka pengolahan datanya bersifat
kualitatif dengan content analisis (analisis isi).
Al-Qur’an secara intrinsik mengungkap tentang wisata dengan term sa>h{a
( ( ســاحyang dalam berbagai derivasinya terulang sebanyak tiga kali. Dari term ini
dipahami bahwa wisata adalah perjalanan yang bersifat sementara, dapat
dilaksanakan dengan jasmani dan rohani atau hanya dengan rohani saja seperti
puasa. Karena disertasi ini menggunakan metode maudu>’i (tematik), maka salah
satu langkahnya adalah mengumpulkan ayat-ayat yang semakna dengan ayat yang
menjadi pokok kajian tersebut, sehingga ditemukan dalam al-Qur’an 11 (sebelas)
term yang dapat diartikan dengan wisata, yakni; s>ara ( ),ســاسsafara ) ,(سـفـشmasya>
)ٙ ,(يـشــrihlat ) ,(سحـهـحz\ahaba ) ,(رْـــةnafara ) ,(َـفـشd{araba ) ,(ضـشبz{a’ana
)ٍ ,(ظـعـkharaja ) ,(خـشجdan ata> (ٗ ),أتـsara> )ٖ (سـشsekalipun term-term yang
terdapat dalam berbagai ayat al-Qur’an tersebut tidak selamanya dapat
dikategorikan sebagai ayat wisata. Dari term-term wisata tersebut, dipahami bahwa
demikian pentingnya wisata bagi kehidupan umat manusia, karena dengan berwisata
manusia akan memperoleh pengembangan wawasan, pemahaman terhadap sikapsikap orang yang baik maupun yang durhaka, peningkatan kesejahtraan, menikmatiiii
keindahan alam menambah/memperkokoh persaudaraan, serta meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Dengan demikian, term wisata dalam
Al-Qur’an merupakan term yang didalamnya terdapat muatan-muatan yang bersifat
fungsional, dalam usaha membumikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pegangan
umat manusia secara universal. Karena itu, wisata yang dibenarkan dalam Islam
menurut al-Qur’an adalah wisata yang didasari nilai-nilai moral dan agama. Walaupun
disadari bahwa kedua nilai ini, sering berbenturan dengan kondisi alam, budaya, serta
adat istiadat masyarakat setempat, yang eksistensinya justru berpengaruh terhadap
kehidupan mereka yang cenderung mengedepankan nilai-nilai yang bersifat empirik
dan pragmatis serta materialistik, menyebabkan nilai-nilai moral dan agama
terabaikan.
Dengan demikian, diperlukan adanya komitmen yang sungguh-sungguh dan
keyakinan yang kokoh dari seluruh lapisan masyarakat, terutama umat Islam untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai moral dan agama dalam setiap proses pelaksanaan
wisata, sehingga diperoleh nilai-nilai wisata yang lebih bermartabat dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Muhammad Amir HM - Personal Name
2X1 MUH w
2X1
Text
Indonesia
2010
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...