Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: Pengembangan Islam Kesultanan Sambas 1931-1943 (Studi tentang Peran Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin)


Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri, menambah, dan memperluas pengetahuan mengenai biografi Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin (Sultan ke-15). Untuk mendeskripsikan peran Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin dalam pengembangan Islam di Kesultanan Sambas 1931-1943 M. Untuk mengetahui lebih jelas pengaruh Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin terhadap kemajuan peradaban Islam masa kini.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis-kritis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi, antropologi, politik, teologis dan psikologi. Sementara sumber data diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder. Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis melalui tahapan metode penelitian sejarah yaitu tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Raden Muhammad Mulia Ibrahim adalah putra Pangeran Adipati Ahmad bin Sultan Muhammad Syafiuddin II. Pendidikan awal Raden Muhammad Mulia Ibrahim diperolehnya di lingkungan keluarga terutama pendidikan yang diterapkan oleh kakeknya sendiri Sultan Muhammad Syafiuddin II dan ayahnya Raden Ahmad. Sebelum dinobatkan, pada tanggal 2 Mei 1931 M, Belanda mengikat kontrak politik dengan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin. Walaupun kekuasaan sultan terbatas tetapi tidak membuat beliau surut akan dunia pendidikan untuk mencerdaskan masyarakat Sambas lebih maju. Peran Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin dalam pengembangan Islam meliputi pembaruan di bidang pendidikan Islam dengan merubah Madrasah al-Sulthaniyah menjadi Sekolah Tarbiatoel Islam yang didirikan pada 1 Juli 1936, berdampak pada perubahan sistem kelembagaan, metodologi dan kurikulum sekolah. Revitalisasi lembaga peradilan agama dan pranata sosial keagamaan. Serta pengaruh Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin terhadap kemajuan peradaban Islam masa kini di daerah Sambas meliputi restrukturisasi sistem pemerintahan Islam dan pembangunan di bidang sarana perhubungan, politik dan bidang arsitektur.
Implikasi penelitian ini, memperlihatkan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin sebagai seorang sultan di Kesultanan Sambas 1931-1943, memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan dan keagamaan masyarakat Sambas, namun sosok beliau masih perlu ditelusuri atau dikaji kembali dalam perspektif yang berbeda sebab penelitian ini tidak mempresentasikan seluruh aspek pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin.
Keyword: Pengembangan Islam, Peran Sultan Muhammad Mulia Ibrahim di Kesultanan Sambas 1931-1943
Beti Yanuri Posha - Personal Name
2X9
2X9
Text
Indonesia
2019
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...