Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: PENGINTEGRASIAN PEMBELAJARAN UMUM DAN AGAMA Studi atas Sistem Pembelajaran di Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Putra Makassar
Disertasi ini membahas mengenai pengintegrasian pembelajaran umum
dan agama di pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Putra Makassar.
Pengintegrasian yang dimaksud adalah pemaduan pembelajaran antara materi ilmu
pengetahuan umum sebagaimana yang terkandung dalam mata pelajaran umum
dengan nilai-nilai agama Islam sebagaimana terkandung dalam Alquran dan hadis,
atau sebaliknya materi pelajaran agama Islam dipadukan dengan nilai-nilai
modernitas. Mata pelajaran yang dibina dikelompokkan dalam tiga bagian, yakni
mata pelajaran umum yang berpedoman pada kurikulum Diknas, mata pelajaran
agama Islam yang berpedoman pada kurikulum Depag, dan mata pelajaran
kepesantrenan yang berpedoman pada kurikulum internal pesantren. Untuk mata
pelajaran umum yang dijadikan objek penelitian adalah mata pelajaran Biologi,
Sosiologi, dan Ekonomi. Untuk mata pelajaran agama Islam objeknya adalah
Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, dan Fikih, dan untuk mata pelajaran
kepesantrenan adalah Fiqh (Bidāyah al-Mujtahîd) dan Tasawuf (Tanwîr alQulūb).
Dilihat dari segi “kurikulum” Diknas, komponen SK-KD kurikulum
mata pelajaran Biologi, Sosiologi, dan Ekonomi tidak ada yang mengatur
pengintegrasian pembelajaran. Sementara untuk kurikulum Departemen Agama
untuk tiga mata pelajaran (Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, dan Fikih) terdapat di
antaranya SK-KD yang mengatur pengintegrasian tersebut. Adapun kurikulum
internal kepesantrenan berupa pembelajaran kitab-kitab klasik di dalamnya tidak
diatur pengintegrasian yang dimaksud; Adapun dilihat dari aspek “sumber belajar”
untuk tiga mata pelajaran umum yang disebutkan di atas, maka tidak ada materi
yang disusun secara integral. Sementara sumber belajar untuk tiga mata pelajaran
keagamaan terdapat materi tertentu yang disusun secara integral. Adapun
kurikulum kepesantrenan materinya tidak disusun secara integral; Dilihat dari segi
kegiatan pembelajaran maka semua materi baik pelajaran umum, agama Islam,
maupun kepesantrenan dilakukan secara integral. Adapun dilihat dari aspek
evaluasi pembelajaran, untuk mata pelajaran umum terdapat di antaranya tes
(instrumen evaluasi) yang dirumuskan secara integral, namun ada pula di
antaranya yang tidak dirumuskan secara integral. Demikian pula, untuk mata
pelajaran agama Islam terdapat di antaranya menggunakan tes yang dirumuskan
secara integral dan ada pula yang tidak. Sementara mata pelajaran kepesantrenan
yang menggunakan sistem pembelajaran tradisional tidak menerapkan evaluasi
dalam bentuk tes yang diberikan saat ujian sumatif
HAMZAH S. FATHANI - Personal Name
2X0 HAM p
2X0
Text
Indonesia
2009
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...