Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: KONSERVASI LINGKUNGAN LAUT DAN PANTAI DI KABUPATEN LAMONGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM


Disertasi ini membahas rumusan masalah berikut: (1) Bagaimana konservasi
lingkungan laut dan pantai di Kabupaten Lamongan dalam perspektif hukum Islam?
(2) Bagaimana kerangka epistemologi ijtihad fikih lingkungan laut dan pantai untuk
pengembangan formulasi fikih kelautan berbasis ekologis? (3) Bagaimana konstruksi
fikih konservasi lingkungan laut dan pantai?
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif-teologis, filosofis dan
sosiologis. Teori dan konsep yang digunakan dalam mengkaji masalah tersebut adalah
maqa>s}id al-syari>’ah, mas}lah}at, dan qawa>’id tagayyur al-ah}ka>m. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan
dokumentasi. Data diolah secara deskriptif kualitatif dan diuraikan dalam bentuk
narasi serta disimpulkan secara induktif.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, bahwa praktik konservasi lingkungan
di Kabupaten Lamongan meliputi rehabilitasi habitat mangrove, tranplantasi terumbu
karang, pembatasan alat tangkap ikan dan pemasangan rumpon, pengelolaan sampah
melalui bank sampah. Konservasi lingkungan laut dan pantai tersebut dalam
perspektif Islam merupakan tugas kosmik manusia sebagai khali>fah di muka bumi.
Konservasi lingkungan dalam hukum Islam adalah termasuk kewajiban kolektif (fard}u
kifa>yah), yakni perintah yang dibutuhkan di dalamnya keterlibatan semua pihak agar
program konservasi tersebut benar-benar terrealisasi. Kedua, Epistemologi fikih
konservasi bertolak pada rekonstruksi maqa>s}id al-syari>’ah dengan memasukkan aspek
perlindungan lingkungan (hifz} al-bi>’ah). Sementara basis pengembangan fikih
lingkungan berdasarkan pada analisis maslahat. Ketiga, Konstruksi fikih konservasi
lingkungan laut dan pantai termanifestasi dalam rumusan, fikih mangrove, fikih
terumbu karang, fikih penangkapan ikan, fikih pengelolaan sampah dan limbah, dan
fikih reklamasi pantai. Fikih kelautan tersebut akan lebih efektif jika memiliki daya
paksa dan bersifat mengikat (ilza>m) bagi masyarakat. Untuk itu, formulasi fikih
konservasi harus diterjemahkan ke dalam bentuk qanun, atau bentuk legislasi lainnya.
Implikasi teoretis penelitian ini menunjukkan bahwa h}ifz} al-bi>’ah sebagai
tujuan syariat dapat merespons problematika krisis lingkungan dan mampu
mengistimbatkan nilai-nilai normatif-religius terkait fikih konservasi lingkungan laut
dan pantai. Konstruksi fikih konservasi lingkungan laut dan pantai ini merupakan
aturan-aturan praktis bagi masyarakat pesisir dalam berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
moh. mufid - Personal Name
2x4 MOH k
2x4
Text
Indonesia
2017
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...